Banjarnegara, LENSANUSANTARA.CO.ID – Akibat adanya pelaku usaha penggilingan pasir putih di Desa Petir, Kecamatan Purwanegara, Banjarnegara, menjual harga di bawah kesepakatan Paguyuban, para emak-emak yang kebanyakkan istri dari para pekerja melakukan demo, karena mengakibatkan suaminya menganggur, karena banyak yang tutup.
Tidak hanya itu, emak-emak juga kecewa kepada Perusahaan penyedia bahan baku yang selama ini tidak ada tindakan, dan seolah membiarkan salah satu pelaku penggilingan dan pencucian pasir putih tersebut menjual dibawah harga yang telah di tentukan didalam Paguyuban.
”Kenapa bisa terjadi demo, karena ada satu pelaku usaha penggilingan pasir yang sengaja menjatuhkan harga dengan menjual dibawah kesepakatan, padahal sesuai perjanjian Rp 450 ribu, makanya banyak yang gulung tikar saat ini, karena ada oknum pelaku usaha yang sengaja menjual seenaknya sendiri, dikira dia sendiri yang butuh makan, semua butuh makan untuk keluarganya,” jelas Semput, salah atau pengusaha penggilingan yang juga dirugikan, Kamis, (15/5/2025).
Semput juga menganggap, Paguyuban yang seharusnya bisa menyelesaikan setiap permalasahan, selama ini dianggap tidak ada fungsinya.
”Paguyuban kan seharusnya bisa menyelesaikan setiap ada permalasahan di pengusaha penggilingan pasir putih, tapi setiap ada permalasahan termasuk ini, tidak pernah hadir, gunanya apa ada Paguyuban selama ini, yang seharusnya bisa menegakkan aturan, tapi nyatanya tidak ada fungsinya mending diganti,” tambah Semput dengan nada kesal.
Masih kata Semput,” Intinya saya ingin dibenahi semuanya, agar para pengusaha penggilingan pasir putih, semua bisa jalan agar pada tetap buka, pekerja bisa terus kerja dan gajian untuk keluarganya, dan setelah tadi ada demo harga akhirnya disepakati harga kembali stabil di Rp 450 ribu,” bebernya.
Akibat adanya permasalahan tersebut, rencananya para pengusaha penggilingan pencucian pasir putih, akan di kumpulkan di rumah pemilik Pengusaha tambang yang sekaligus anggota DPRD Banjarnegara.
”Malam nanti akan di kumpulkan dirumah pengusaha tambang pak Bambang dirumahnya untuk mencari solusi dan kesepakatan,” pungkas Semput.
Problem yang terjadi di penggilingan pasir putih yang ada di Desa Petir dan Pucung Bedug memang sering terjadi, namun sampai sekarang beberapa permasalahan yang terjadi belum sepenuhnya bisa diselesaikan dengan bijak, agar tidak merugikan satu sama lain.
Dengan adanya kasus tersebut, wartawan lensanusantara.co.id akan mencoba menemui pengusaha tambang untuk meminta tanggapan terkait permasalahan yang dianggap merugikan beberapa pengusaha penggilingan dan pencucian pasir putih tersebut, yang bisa terjadi kedepan bisa terulang kembali. (Gunawan)
Beranda
Daerah
Akibat Jual Murah, Pengusaha Penggilingan Pasir Putih di Desa Petir Banjarnegara Didemo
Akibat Jual Murah, Pengusaha Penggilingan Pasir Putih di Desa Petir Banjarnegara Didemo
Redaksi2 min baca

Para istri pekerja di penggilingan dan pencucian pasir putih di Desa Petir melakukan aksi demo, karena salah satu pengusaha menjual dibawah harga yang ditentukan, Kamis, 15/5/2025. Fto : (Gunawan/Lensa Nusantara)