Bulukumba, LENSANUSANTARA.CO.ID – Kabar duka datang dari Tanah Suci Makkah. Salah seorang jamaah haji asal Kelurahan Benjala, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Hj. Halija Binti Bone, meninggal dunia pada Kamis pagi, waktu setempat. Informasi tersebut dikonfirmasi oleh Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Terpadu Kemenag Bulukumba, Dr. K.H Abdul Hakim Bohari pada Jumat, 4 Juli 2025.
“Iye betul an. Hj. Halija Binti Bone,” ungkap Abdul Hakim saat dikonfirmasi.
Lebih lanjut, Abdul Hakim menjelaskan kronologi wafatnya almarhumah. Ia menyebut bahwa Hj. Halija merupakan salah satu dari dua jamaah Kloter 14 BLK yang masih menjalani perawatan di ruang ICU Rumah Sakit Makkah menjelang waktu pemulangan jamaah haji.
“Saat jadwal pemulangan Kloter 14 BLK sudah tiba, 2 jamaah haji masih di ICU RS MEKAH, andai mereka sembuh diikutkan di kloter berikutnya tapi Takdir Keduanya di panggil oleh Allah di Tanah Suci, yang terakhir ini adalah Hj. Halija Binti Bone. Sebelumnya an. Zainab binti Jinne,” terangnya.
Mengenai penanganan jamaah yang wafat, Abdul Hakim menerangkan bahwa pihak Kementerian Agama telah menjalankan prosedur sesuai standar operasional (SOP) yang berlaku. Informasi kondisi jamaah disampaikan secara berkala kepada pihak keluarga selama masa perawatan di rumah sakit.
“Sejak awal SOP-nya, info kondisi disampaikan ke keluarga secara berkala kemudian Riliss resmi Wafatnya diinfokan di Group Haji, terakhir, selanjutnya meminta keluarganya untuk menyetor no rek BSI ALM untuk keperluan Transfer uang Duka,” urainya.
Menurutnya, prosedur tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa keluarga jamaah yang wafat mendapatkan informasi yang jelas, serta memperoleh hak-hak administratif yang menjadi bagian dari perlindungan jamaah.
Abdul Hakim juga menjelaskan bahwa untuk jamaah lanjut usia atau yang memiliki riwayat penyakit, telah disiapkan mekanisme pendampingan khusus. Pendampingan ini dapat dilakukan oleh anggota keluarga yang memenuhi syarat, atau oleh petugas kesehatan kloter serta petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Arab Saudi, baik di Mekkah maupun di Madinah.
“Ada baik pendampingan oleh keluarga yang bersyarat atau petugas kesehatan Kloter dan PPIH Arab Saudi Mekah atau Madinah,” ujarnya.
Wafatnya Hj. Halija menjadi duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi masyarakat Bulukumba, khususnya warga Kelurahan Benjala. Kepergian almarhumah di Tanah Suci diyakini sebagai bentuk kemuliaan bagi umat Islam yang wafat dalam ibadah haji.
Sejumlah warga masyarakat menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas wafatnya Hj. Halija yang dikenal sebagai sosok yang taat dan bersahaja serta mendoakan agar almarhumah diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT.