Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Tali layangan yang melintang ditengah jalan disejumlah tempat banyak mencelakai pengendara motor. Terbaru warga Sumber Jeruk Jambesari menjadi korban benang layangan hingga mandapat 6 jahitan di tubuhnya.
Tak hanya itu, berbagai dampak yang ditimbulkan oleh permainan layangan bisa dilihat seperti melilit di kabel-kabel listrik pinggir jalan dan kabel- kabel listrik diatas rumah warga.
Kasatpol PP Bondowoso, Slamet Yantoko, mengatakan benang layangan memang membahayakan, khususnya yang melintang dijalan bisa mencedarai pengendara motor.
Menurut Slamet, bermain layangan di lokasi yang tidak sesuai, seperti di dekat jalan raya atau dekat instalasi listrik, juga dapat menimbulkan risiko kecelakaan dan kerusakan.
“Banyak terjadi di masyarakat yang saat ini terkena benang atau senar layangan, terlebih pengendara motor yang sering jadi korban,” kata dia, kepada lensanusantara.co.id, Jumat (4/7/2025).
Untuk itu, Kasatpol PP mengimbau kepada semuanya masyarakat penggemar layang-layang setidaknya memilih tempat bermain di tanah yang lapang jauh dari jalan dan pemukiman warga.
“Coba fikirkan, bagaimana jika yang terkena tali layangan itu salah satu anggota keluarga dari pemain layangan, anak, istri, orang tua atau saudaranya. Jangan hanya memikirkan kesenangan sendiri, tetapi fikirkan keselamatan orang lain,” ucapnya prihatin.
Dia juga mengimbau para orang tua agar memperhatikan anak-anaknya yang bermain layangan.
“Saat ini sudah masuk musim main layangan, ini tanggungjawab bersama, peran para orang tua agar mengawasi aktivitas anak-anak yang bermain layangan, khususnya di dekat jalan raya,” ujarnya.
Tak hanya anak-anak, orang dewasa pun kerap bermain layangan. Kasatpol PP menegaskan, peran RT dan RW, agar mensosialisasikan kepada masyarakat untuk tidak bermain layang- layang disembarang tempat, terlebih menggunakan benang gelas dan kawat didekat jalan raya.
“Demi keselamatan bersama sehingga harus secara bersama saling mengingatkan agar tercipta ketertiban dan keamanan dimasyarakat. Kami harap ke depan tidak ada korban lagi dari benang layangan ini, untuk itu perlu pengertian para pemain layangan,” pungkasnya.