Pangandaran, LENSANUSANTARA.CO.ID – Warga masyarakat Desa Kedungwuluh Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran mengelar sosialisasi tentang Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di Aula Desa Kedungwuluh pada hari Sabtu, 12 Juli 2025.
Momentun ini tak hanya soal seremoni, melainkan ajang mengingat kembali peran koperasi sebagai pilar ekonomi kerakyatan dan sarana gotong royong dalam membangun ekonomi nasional yang dimulai dari gerbangnya bangsa yaitu Desa.
Sosialisasi tersebut mengangkat tema “Koperasi Desa Sebagai Upaya Ketahanan Pangan, Bangun Desa, Indonesia Jaya”, dipilihnya tema tersebut karena untuk menegaskan kembali bahwa koperasi sebagai instrumen yang profesional, inklusif, dan inovatif menuju pemerataan dan kesejahteraan, yang selaras dengan semangat UUD 1945 Pasal 33 yang menekankan asas kekeluargaan dalam ekonomi.
Hadir dalam acara tersebut yaitu Anggota Koperasi Desa, Pengurus, Pengawas, Penasehat, dan didukung oleh Pemerintahan Desa, serta Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Kader PKK, LPM, BUMDES, Karang Taruna dan MUI Desa serta warga masyarakat Desa,
Dalam kesempatan tersebut Ketua KDMP Kedungwuluh Hendris Arisman Andriyana, menyampaikan “ bahwa Program ini bukan hanya perluasan koperasi biasa, tetapi strategi nasional untuk mengurangi ketergantungan terhadap lembaga pembiayaan dan distributor” ucapnya.
Dengan memaksimalkan potensi Sumber Daya Alam berupa hasil bumi seperti Cengkeh basah, Kelapa, Kapol, dan Lahan pesawahan dengan kebutuhan pupuk urea bersubsidi sebanyak 166.000 kg dan pupuk NPK/Poska sebanyak 155.000 kg per 1 kali panen per tahun (sumber e-RDKK Dinas Pertanian – BPP Padagerang) serta guna memenuhi kebutuhan pokok (Sembako), belum lagi usaha jasa – jasa lainnya maka diharapkan omzet potensial semaksimal mungkin tentu yang realistis, paparnya.
“Perhitungan kajian teknokratik ini sudah kami tuangkan dalam sebuah proposal pengajuan pinjaman plafom dari Bank Himbara dengan penuh kehati – hatian, sesuai dengan fakta setelah kami survey ke lapangan tentang potensi desa dan kearifan lokal desa, kami sudah siap diajukan ke Bank Himbara”, tuturnya.
Perencanaan – Penganggaran – Pelaksanaaan yang kami lalukan ini tentu sebagai sebuah pegangan agar nantinya lebih terukur dan terarah sesuai target yang telah kami tetapkan, mudah – mudah sesuai harapan, jelasnya.
Tantangan itu pasti selalu ada dan sangat berat tentunya karena berdasarkan pengalaman yang sudah – sudah banyak koperasi yang gulung tikar.
” 3 (tiga) poin yang menjadi catatan saya, ialah kita kuatkan dari Sumber Daya Manusia (SDM), Kelembagaan Koperasi dan Sistem”, terang Hendris.
Hal senada disampaikan berupa masukan dari Tokoh Masyarakat Dusun Babakanjaya yang telah makan garam di dunia Koperasi Rahman, disampaikan bahwa Sehat Pengurusnya, sehat anggotanya, sehat adminitrasinya.
Sementara dari Tokoh masyarakat perwakilan dari Dusun Kedungwuluh Gunara menekankan seperti apa model usaha yang akan dijalankan nantinya dan yang sangat realistis adalah jenis koperasi konsumen berupa penjualan usaha barang dan jasa, imbuhnya.
Ditutup oleh Pengawas KDMP Kedungeuluh Agus Supriatna, S.H bahwa sinergitas dengan penasihat atau pembina koperasi dan komunikasi dengan pengurus selama terbentuknya KDMP alhamdulillah sesuai harapan, tinggal peran serta masyarakat desa untuk lebih partisipasi dan aktif untuk menjadi anggota KDMP Kedungwuluh, ucapnya.
“Karena sebagai pengawas tentu kami memantau terus perkembangan dan pelaksanaan teknis kepada pengurus untuk lebih hati – hati dalam menentukan kebijakan dalam usahanya nanti ke depan”, imbuhnya.
Kami berharap dengan adanya KDMP ini bisa memberikan kontribusi untuk pembangunan perekonomian di Desa Kedungwuluh, “,pungkasnya”.
Upaya mendukung program pemerintah pusat dengan dikeluarkannya Instruksi Presiden No. 9 tahun 2025 tentang Pembentukan Percepatan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP), yang sudah dilaksanakan serentak diseluruh Desa melalui Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) beberapa waktu lalu, masyarakat Desa Kedungwuluh menyambut baik. ( N.Nurhadi )