Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Universitas Jember Kampus Bondowoso kembali menggelar Rapat Tahunan Komisariat (RTK) ke-V di Aula Graha PMII Bondowoso, (13/7/2025).
Agenda tahunan ini menjadi forum strategis bagi organisasi untuk mengevaluasi, mempertanggungjawabkan, dan memperkuat struktur kepengurusan demi keberlanjutan gerakan kaderisasi.
Dengan mengusung tema “Estafet Juang, Menjemput Titik Terang”, RTK V tahun ini menjadi bukti komitmen PMII UNEJ Bondowoso dalam menjamin proses regenerasi kepemimpinan yang demokratis dan partisipatif.
Acara dimulai pukul 08.00 WIB dan dihadiri oleh berbagai kader, para alumni, serta tamu undangan dari berbagai elemen gerakan mahasiswa.
Hadir mewakili Majelis Pembina Komisariat (Mabinkom), Mohammad Hairul, M.Pd menegaskan bahwa pelaksanaan RTK V ini merupakan bukti nyata bahwa PMII terus menjalankan proses penggandaan kepemimpinan secara konsisten.
“RTK ini adalah pembuktian bahwa di PMII Komisatiat Unej Bondowoso, proses penggandaan pemimpin terus berlangsung. Kader-kader tidak hanya dibentuk untuk aktif, tapi juga untuk siap memimpin,” tegas Hairul.
Sementara itu, Ketua PC PMII Bondowoso, Mohammad Holik, turut hadir dan menyampaikan kebanggaannya atas peran Komisariat UNEJ Kampus Bondowoso dalam mencetak pemimpin.
“Saya bangga dan bahagia. Saya adalah saksi bahwa di komisariat inilah saya tumbuh, belajar, dan dibentuk hingga bisa sampai pada titik ini, menjadi Ketua Cabang. Inilah bukti bahwa PMII benar-benar menjadi kawah candradimuka bagi calon pemimpin,” ungka Holik penuh haru.
Kegiatan ini juga menjadi momentum penting untuk menyusun rekomendasi strategis dan menentukan kepengurusan baru. Hal ini menegaskan komitmen PMII dalam menjalankan kaderisasi berkelanjutan serta menjaga estafet juang organisasi agar tetap relevan dengan tantangan zaman.
Ketua Umum PK PMII UNEJ Bondowoso, Achlan Nuri, menyampaikan harapannya agar forum ini menghasilkan keputusan yang membawa PMII semakin progresif.
“Kita tidak hanya bicara soal regenerasi, tapi juga arah juang yang lebih tajam dan kontekstual,” ungkap Achlan.
