Kuansing, LENSANUSANTARA.CO.ID
Kepala Dinas Lingkungan Hidup ( DLH) Kabupaten Kuantan Singingi ( Kuansing ) Riau, Deflides Gusni S.P, M.Si tetap optimis selama pacu jalur Kota Telukkuantan akan tetap bersih.
Pasalnya, dari evaluasi yang dilakukan DLH Kuansing selama dua tahun terakhir DLH Kuansing menginovasi dengan slogan Pacu Jalur Minim Sampah, yakni menggerakkan semua potensi yang ada, baik itu personil maupun armadah angkutan, sarana prasarana.
Selain itu katanya petugas kebersihan bekerja full shift 24 jam. Dari pagi menjelang siang, siang menjelang sore, sore menjelang tengah malam,malam menjelang pagi.
” Dengan pelayanan sampah 24 jam diharapkan Kota Telukkuantan selama perhelatan pacu jalur tetap bersih dan minim sampah,” ujar Deflides Gusni Kadis DLH Kuansing, kepada Lensanusantara, di ruang kerjanya, Selasa ( 15/7/2025).
Ditambahkan Deflides setelah penutupan pacu jalur nantinya DLH dengan memperdayakan kelompok masyarakat dalam tempo H+1 dan H+2 setelah pacu jalur itu tuntas semua sampah.
” Jadi Kota Telukkuantan tidak berbau lagi,” pungkasnya.
Namun demikian Deflides mengakui bahan evaluasi dalam pelaksanaan pacu jalur ada sejumlah kendala, yakni sampah di sungai. Ini dibutuhkan jaring dan perahu pungut.
Selain itu kata Deflides juga perlu berkoordinasi dengan OPD terkait,misalnya dengan Disperindagkop.terkait bagaimana mengatur pedagang lapak agar tertib.
” Usulan Kita bagaimana jalan sepanjang Tepian Narosa bebas dari pedagang lapak.Sehingga arus barang dan jasa termasuk sampah bisa dengan mudah keluar masuk,” ujarnya.
Oleh karena itu sebut Deflides aturan terhadap pedagang lapak perlu ditegakkan.
“Ini perlu ketegasan Satpol PP sebagai ujung tombak penegak prodak hukum daerah, seperti Perda. Kita akan sering- sering rapat tentang masalah ini,” jelasnya.
Setakat ini, lanjut Deflides bahwa jelang festival seni budaya pacu jalur, pedagang dan pemilik tribun selalu dihimbau untuk menyediakan kantong sampah khusus, dan tidak membuang sampah sembarang tempat.( Suhendi)