Jember, LENSANUSANTARA.CO.ID – Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Jember pada Sabtu (16/8/2025). Bobby A. Sandi mendukung pembukaan Bandara Notohadinegoro dapat menyukseskan program pariwisata di Kabupaten Jember.
Kembalinya beroperasi Bandara Notohadinegoro ini, salah satu inovasi untuk membuka salah satu infrastruktur menyukseskan pariwisata di Jember, seperti yang pernah disampaikan bupati.
“Bahwa potensi pariwisata di Jember sangat besar, mulai dari lereng pegunungan di Argopuro sampai dengan di Gunung Raung,” ungkapnya.
Selain itu juga kata Bobby, Jember memiliki wisata religi, dan agrowisata seperti perkebunan kopi, coklat, dan tembakau.
“Jember ini sangat lengkap dengan berbagai wisata yang ditawarkan, seperti pegunungan, religi, edukasi wisata dan sepanjang Pantai Selatan ini juga punya spot-spot bagus yang akan bisa dioptimalkan sebagai sebagai pariwisata,” jelasnya.
Dengan bangkitnya pariwisata di Jember, Bobby yakin akan memberikan pengaruh besar kepada masyarakat Jember. Seperti sektor perekonomian yang meningkat dan UMKM yang menurutnya akan sangat merasakan manfaatnya.
“Tentunya akan berpengaruh pada perekonomian dan multiplier effect yang cukup besar, mulai dari pelaku industri pariwisatanya, juga pelaku seni dan budayanya, sekaligus juga UMKM-nya ini akan juga berimbas kepada seluruh sektor ekonomi,” ucapnya.
Dia berharap, dengan dibukanya Bandara Notohadinegoro akan mendatangkan banyak wisatawan berkunjung ke Jember.
“Tujuan utamanya adalah bisa menyejahterakan masyarakat dan mengurangi kemiskinan, sehingga masyarakat ini akan terlibat kepada salah satu sektor tempat wisata itu sendiri,” ujarnya.
Hal senada pun disampaikan oleh Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Jember Tegoeh Soeprajitno mengatakan, hadirnya konektivitas udara langsung antara Jember dan Jakarta akan memberikan dampak positif signifikan bagi sektor wisata dan industri penginapan di kawasan ini.
“Kami menyambut baik inisiatif pengaktifan kembali fasilitas penerbangan dan siap mendukung mobilitas wisatawan dari dan menuju ibu kota,” kata Tegoeh.
Ia menekankan bahwa kesuksesan operasional maskapai tidak dapat dicapai, hanya melalui upaya pemerintah daerah semata, melainkan memerlukan keterlibatan aktif seluruh pemangku kepentingan.
“Diperlukan komitmen bersama, tidak hanya dari birokrasi kabupaten, namun seluruh elemen masyarakat dan dunia usaha untuk menjamin kontinuitas layanan transportasi ini,” tungkasnya.