Berita

Lansia Bondowoso Gelar Upacara HUT RI ke-80 di Taman Barokah

30
×

Lansia Bondowoso Gelar Upacara HUT RI ke-80 di Taman Barokah

Sebarkan artikel ini
Lansia Bondowoso Gelar Upacara HUT RI ke-80 di Taman Barokah
Lansia Bondowoso Gelar Upacara HUT RI ke-80 di Taman Barokah.17/8.

Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia berlangsung dengan cara istimewa di Kabupaten Bondowoso. Bukan di alun-alun kota atau halaman kantor pemerintahan, melainkan di sebuah taman sederhana yang menjadi pusat aktivitas para lanjut usia (lansia).

Di Taman Lansia Barokah Desa Wonosari, Kecamatan Grujugan, puluhan orang tua yang sebagian besar masih bekerja sebagai buruh tani tampak bersemangat mengikuti upacara bendera. Meski tubuh sudah renta, mereka berdiri tegap, khidmat mengikuti jalannya upacara. Momentum ini menjadi bukti bahwa semangat cinta tanah air tidak pernah pudar meski usia terus menua.

Example 300x600

Peringatan HUT RI tahun ini mengusung tema “Bersatu Berdaulat Rakyat Sejahtera Indonesia Maju.” Tema tersebut menegaskan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa sebagai syarat utama dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat serta cita-cita Indonesia untuk terbebas dari kemiskinan.

Pendiri Taman Lansia Barokah, Alif Bahtiar, yang bertindak sebagai pembina upacara, menyampaikan bahwa para lansia memiliki kedudukan khusus dalam perjalanan bangsa.

BACA JUGA :
Nekat Ancam Kasat PolPP Bondowoso, Pensiunan TNI Dibekuk Polisi

“Jika saat ini masih ada pejuang yang hidup, tentu usianya sudah lebih dari seratus tahun. Para Mbah yang hadir di sini rata-rata berusia di atas 85 tahun. Mereka adalah saksi sejarah bagaimana negeri ini berjuang keluar dari penjajahan hingga akhirnya berdaulat,” ujar Alif dengan penuh rasa hormat.

Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya sekadar seremoni, melainkan juga pesan moral. “Melalui upacara rutin ini, kami ingin menyampaikan kepada seluruh masyarakat bahwa merawat lansia sejatinya adalah merawat peradaban, merawat bangsa,” tegasnya.

Usai pelaksanaan upacara, kegiatan dilanjutkan dengan tasyakuran sederhana. Para lansia duduk bersama, berdoa, dan berbagi rasa syukur atas nikmat kemerdekaan.

Dalam suasana hangat itu, beberapa lansia bercerita tentang masa-masa sulit setelah Indonesia merdeka. Mereka mengenang saat pangan masih terbatas, pendidikan belum merata, dan layanan kesehatan jauh dari memadai. Cerita-cerita tersebut menjadi pengingat bahwa generasi sekarang menikmati kemerdekaan berkat perjuangan panjang yang penuh pengorbanan.

BACA JUGA :
Paman Hamili Ponakan di Bondowoso Hingga Hamil Empat Bulan Ditetapkan Tersangka

Kemeriahan bertambah ketika panitia menggelar berbagai lomba untuk para lansia. Salah satu yang cukup menarik adalah lomba menyusun bola sesuai warna. Bola warna-warni diacak, kemudian peserta diminta menyusunnya kembali secara berurutan.

Menurut Niatun, kader lansia yang aktif mendampingi kegiatan, lomba itu bukan sekadar permainan. “Tujuannya untuk melatih daya ingat dan ketelitian, supaya para lansia tetap aktif dan terhindar dari demensia atau penurunan memori,” jelasnya.

Sorak sorai pecah saat lomba berlangsung. Beberapa peserta tampak penuh konsentrasi, sementara yang lain tertawa saat salah menyusun bola. Keceriaan itu menjadi bukti bahwa kebahagiaan tidak mengenal usia, dan semangat untuk terus berkarya bisa tetap hidup hingga senja.

BACA JUGA :
Nahkoda Baru DPC Gemasaba Bondowoso, M. Daimul Ichsan: Siap Rangkul dan Sasar Generasi Z

Peringatan HUT RI ke-80 di Taman Lansia Barokah menyampaikan pesan mendalam: bahwa kemerdekaan bukan hanya milik generasi muda, melainkan juga milik para sesepuh bangsa yang masih setia menjaga semangat perjuangan.

Bondowoso melalui kegiatan ini seakan ingin menegaskan bahwa menghargai lansia bukan sekadar kewajiban moral atau budaya, melainkan juga bagian dari menjaga jati diri bangsa. Di balik tubuh renta mereka tersimpan sejarah, kebijaksanaan, dan teladan yang penting bagi generasi penerus.

Momentum ini sekaligus mengingatkan bahwa menjaga kemerdekaan berarti juga menjaga setiap lapisan masyarakat agar tetap bisa berperan, merasa dihargai, dan bahagia di tanah airnya.

Dengan mengusung semangat “Bersatu Berdaulat Rakyat Sejahtera Indonesia Maju,” upacara sederhana di Taman Lansia Barokah Bondowoso menjadi simbol kecil namun sarat makna—bahwa persatuan, penghargaan terhadap perbedaan, dan kepedulian antar generasi adalah kunci bagi Indonesia untuk terus melangkah maju.(Mistari)