Pemerintahan

Bupati Jember Tepati Janji Politiknya, Insentif Guru Ngaji dan Modin Cair Tanpa Antri di Bank

1133
×

Bupati Jember Tepati Janji Politiknya, Insentif Guru Ngaji dan Modin Cair Tanpa Antri di Bank

Sebarkan artikel ini
Horyono Menerima Insentif Guru Ngaji di Desa Yosorati Kecamatan Sumber Baru, Rabu (10/9/2025).(Foto: Badri/ Lensa Nusantara)

Jember, LENSANUSANTARA.CO.ID – Bupati Jember Muhammad Fawait menepati janji politiknya resmi memulai penyaluran insentif tahap pertama guru ngaji muslim, non-muslim, serta modin. Pencairan perdana ini dimulai di kecamatan, Sumber Baru.

Menurut Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Pemkab Jember, Nurul Hafid Yasin, bahwa jumlah guru ngaji yang akan menerima insentif pada tahun 2025 mencapai 22 ribu orang. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan dengan jumlah penerima pada tahun sebelumnya.

Example 300x600

“Penyerahan insentif guru ngaji ini di berikan secara terhormat jangan sampai guru ngaji antri panjang di bank, untuk tahun ini penyerahan guru ngaji di masing-masing desa,” menurutnya.

BACA JUGA :
Lewat Sosialisasi J-MBAKO, Sekda Jember Ajak Masyarakat Sadar Membayar Pajak

Kata hafid, dari 31 kecamatan yang sudah di proses insentif diberikan kepada para guru ngaji yang tersebar di 23 kecamatan dan mencakup 177 desa serta kelurahan di Kabupaten Jember.

“Total jumlah penerima insentif sekitar 15.175 orang, yang terdiri dari guru ngaji muslim, non-muslim, dan para modin. Mereka yang menerima adalah yang datanya lengkap dan telah mendapatkan Surat Keputusan (SK) pencairan dari Bupati Jember Muhammad Fawait,” jelasnya, Rabu (10/9/2025).

Proses pencairan dilakukan secara bertahap berdasarkan data yang telah diunggah oleh para pendamping di setiap desa. Para guru ngaji diwajibkan melengkapi dokumen, termasuk foto kegiatan saat mengajar, sebelum datanya diupload ke aplikasi khusus oleh pendamping desa.

BACA JUGA :
Bupati Jember Membuka Langsung Bimbingan Manasik Haji Reguler

“Setiap desa memiliki pendamping yang membantu proses administrasi ini. Setelah data lengkap dan diverifikasi, pencairan dilakukan langsung di balai desa masing-masing tanpa harus antri di bank,” tambah Nurul Hafid.

Sementara di Desa Yosorati sendiri terdapat 117 guru ngaji yang terverifikasi, namun baru 85 orang yang menerima pencairan hari ini, sementara sisanya menunggu kelengkapan data.

“Selain honorarium, para guru ngaji juga mendapatkan perlindungan BPJS Ketenagakerjaan sebagai bentuk perlindungan guru ngaji untuk mengkafer terjadi kecelakaan kerja akan mulai dari biaya perawatan oleh BPJS ketenagakerjaan. Bahkan, putra-putri guru ngaji yang bersangkutan memperoleh kuota beasiswa mahasiswa dari Pemkab Jember,” tungkasnya.

BACA JUGA :
Bea Cukai Jember Berhasil Capai Target Rp 1,18 Triliun

Salah satu guru ngaji di Desa Yosorati, Haryono, mengungkapkan rasa terima kepada Bupati Gus Fawait yang telah menepati janjinya. Proses penyaluran insentif sangat nyaman, tanpa antrian panjang. Tahun ini kami menerima insentif sebesar Rp 1.500.000 per tahun.

“Ia juga membandingkan dengan proses tahun sebelumnya, yang memerlukan antrian panjang di bank. “Tahun lalu, kami harus antre cukup lama di bank, bahkan kalau tidak mendapatkan nomor antrian, kami harus balik lagi keesokan harinya,” tambah Haryono.

error: Content is protected !!