Kesehatan

RSD Balung Jember Jadi Pusat Layanan Kesehatan MOW dan MOP Gratis dalam Program Gus’e Peduli

1610
×

RSD Balung Jember Jadi Pusat Layanan Kesehatan MOW dan MOP Gratis dalam Program Gus’e Peduli

Sebarkan artikel ini
Bupati Jember Gus Fawait didampingi Direktur RSD Balung dr Nurullah Hidajahningtyas Saat Pelayanan MOP dan MOW, Minggu (14/9/2025).(Foto: Badri/ Lensa Nusantara)

Jember, LENSANUSANTARA.CO.ID – Program Gus’e Peduli Kesehatan kembali digelar di Rumah Sakit Daerah (RSD) Balung pada Sabtu–Minggu (14/9/2025). Kegiatan bakti sosial ini menghadirkan layanan Metode Operasi Wanita (MOW) dan Metode Operasi Pria (MOP).

Bupati Jember Muhammad Fawaid, menyatakan bahwa Melalui program Gus’e Peduli Kesehatan, pemerintah daerah menghadirkan layanan keluarga berencana berupa Metode Operasi Wanita (MOW) dan Metode Operasi Pria (MOP), yang berhasil menarik 224 peserta dari berbagai wilayah di Kabupaten Jember.

Example 300x600

“Alhamdulillah hari ini ada 224 orang, baik laki laki maupun perempuan, yang mengikuti program MOW dan MOP. Kegiatan ini terlaksana berkat kerja sama dengan BKKBN Provinsi Jawa Timur, pihak RSD Balung, BUMD rumah sakit milik Pemkab Jember, serta seluruh puskesmas di wilayah Jember,” ujarnya.

BACA JUGA :
FT Warga Desa Pace Silo Jember Ditangkap Polsek Jilbuk Gelapkan Motor Milik Cicik

Kegiatan baksos di RSD Balung pun disambut positif oleh masyarakat, banyak peserta mengaku terbantu dengan adanya layanan MOW dan MOP gratis yang jarang bisa diakses dengan mudah.

“Tak hanya itu, komitmen pemerintah daerah terus memperluas akses layanan kesehatan, khususnya di bidang keluarga berencana (KB), penurunan angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB), serta percepatan penanganan stunting,” menurutnya.

BACA JUGA :
Hari Putri Lestari Ingatkan Kepala Dinas Pertanian Jember Respon Keluhan Petani, Ini Pesannya

Lebih lanjut, ia memaparkan rencana strategis Pemkab Jember untuk menurunkan AKI, AKB, dan stunting melalui penempatan 1.200 tenaga kesehatan (nakes) di seluruh desa dan kelurahan mulai awal tahun 2026. Setiap desa dan kelurahan akan diperkuat 4–5 nakes, yang akan bekerja sama dengan bidan desa serta kader posyandu.

BACA JUGA :
Tiga Guru Besar Dikukuhkan Rektor UIN KHAS Jember

“Para nakes ini nantinya akan menjadi panglima bersama kader posyandu dan bidan, fokus mencegah serta menurunkan AKI, AKB, dan stunting,” terangnya.

Menurut Bupati Fawaid, tidak hanya di desa, tapi juga di kelurahan di kota yang angka stuntingnya masih cukup tinggi. InsyaAllah awal tahun 2026 program ini akan terwujud.

“Gus Fawait berharap dapat menekan angka kematian ibu, kematian bayi, sekaligus mempercepat penurunan stunting yang hingga kini masih menjadi tantangan serius di daerah,” pungkasnya.