Peristiwa

Diduga Keracunan MBG, Puluhan Siswa SMPN 1 Kragan Rembang Dilarikan ke Puskesmas

2849
×

Diduga Keracunan MBG, Puluhan Siswa SMPN 1 Kragan Rembang Dilarikan ke Puskesmas

Sebarkan artikel ini
Diduga keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) puluhan Siswa SMPN 1 Kragan dibawa ke Puskesmas.

Rembang, LENSANUSANTARA.CO.ID – Diduga keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) puluhan Siswa SMPN 1 Kragan dibawa ke Puskesmas.

Kepala SMPN 1 Dahlan Slamet ketika dikonfirmasi lewat WhatsApp wartawan membenarkan bahwa ada puluhan siswa tidak masuk sekolah karena diare. Usai MBG berupa mie, tumis daun sawi, tahu rebus, ayam kuah dan buah melon. Selasa (23/9/25)

Example 300x600

Kami langsung mengintruksikan kepada orang tua wali murid lewat group masing-masing agar anak-anak yang merasa perutnya mual mau muntah segera ke Puskesman agar mendapatkan penanganan segera mungkin.

BACA JUGA :
Kapolres Madiun Resmikan SPPG, Dukung Penuh Program Makan Bergizi Gratis

Kami masih menunggu Dinas terkait berkaitan dengan kejadian luar biasa di sekolah kami, ratusan siswa mengalami mual-mual usai kemarin Makan siang Gratis.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, dr M. Rehulina menjelaskan sampai Rabu siang, pihaknya masih melakukan pengecekan dan mencari informasi dilapangan.

BACA JUGA :
Bupati Rembang Soroti Kondisi Stadion Krida Rembang Sangat Memprihatinkan

Kepala Puskesmas 1 Kragan, Ahmad Fuad, bahwa jumlah siswa yang dibawa ke Puskesmas total ada 173 anak. Setelah mendapatkan perawatan secara intensif sebanyak 160 anak sudah diperbolehkan pulang dan tetap menjaga kesehatan dan bila masih belum ada perubahan langsung dibawa kembali Puskesmas.

BACA JUGA :
SMK YPI Rembang Sosialisasi SPMB 2025 di SMPN 2 Bulu

“Hingga pukul 14.00WIB masih tersisa 13 anak untuk tetap menjalani perawatan karena masih lemas dan perlu perawatan lanjutan,”ujarnya.

Salah satu orang tua siswa yang gak mau disebut namanya menyarankan untuk MBG bisa ditinjau kembali program ini kalau hanya menambah derita siswa.