Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – SMP Negeri 2 Tamanan Bondowoso menggelar Workshop Implementasi Pembelajaran Mendalam melalui Intrakurikuler, Kokurikuler, dan Ekstrakurikuler. Kegiatan berlangsung selama dua hari, 29–30 September 2025, di ruang pertemuan sekolah dengan melibatkan seluruh guru.
Kepala SMPN 2 Tamanan Bondowoso, H. Samsul, S.Pd, MM.Pd, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pembelajaran mendalam harus menjadi ruh utama pendidikan di sekolah.
Menurutnya, penerapan PM tidak hanya terbatas pada kegiatan intrakurikuler, tetapi juga perlu dikembangkan dalam kegiatan kokurikuler maupun ekstrakurikuler agar peserta didik memperoleh pengalaman belajar yang utuh.
“Melalui workshop ini kami ingin seluruh guru mampu merancang pembelajaran yang tidak hanya fokus pada transfer ilmu, tetapi juga membentuk kompetensi, karakter, dan keterampilan siswa sesuai kebutuhan zaman,” ujarnya.
Workshop menghadirkan dua fasilitator, yakni Rony Mashudi, S.Pd dan Mohammad Hairul, S.Pd, M.Pd.
Dalam sesi pertama, Rony Mashudi menekankan pentingnya peran guru sebagai agen perubahan dalam mendorong lahirnya pembelajaran bermakna.
“Guru tidak cukup hanya menyampaikan materi, tetapi harus mampu menginspirasi siswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan berkolaborasi. Inilah esensi dari pembelajaran mendalam,” tegasnya.
Sementara itu, Mohammad Hairul menguraikan strategi praktis dalam mengintegrasikan PM di berbagai ranah, baik pelajaran inti maupun kegiatan penunjang.
“Pembelajaran mendalam bukan sekadar metode, melainkan sebuah budaya belajar. Jika intra, ko, dan ekstra berjalan selaras, maka sekolah akan melahirkan siswa yang utuh: cerdas secara intelektual, emosional, maupun sosial,” jelasnya.
Kegiatan berlangsung interaktif, para guru berdiskusi, menyusun rancangan pembelajaran, serta mempresentasikan ide-ide inovatif untuk diimplementasikan pada semester berjalan.
Dengan workshop ini, SMPN 2 Tamanan meneguhkan komitmen untuk menjadi sekolah yang adaptif, kreatif, dan responsif terhadap perkembangan pendidikan abad 21.