Pemerintahan

22 Tahun Mengabdi Tanpa Gaji, Bupati Jember Peduli Guru Kitab Ambulu Akhirnya Terima Insentif

1466
×

22 Tahun Mengabdi Tanpa Gaji, Bupati Jember Peduli Guru Kitab Ambulu Akhirnya Terima Insentif

Sebarkan artikel ini
Guru Ngaji Terima Insentif, Sabtu (4/10/2025).(Foto: Badri/ Lensa Nusantara)

Jember, LENSANUSANTARA.CO.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember terus menunjukkan kepeduliannya terhadap para pendidik keagamaan. Tak hanya guru ngaji, para guru kitab juga mendapat perhatian khusus di bawah kepemimpinan Bupati Jember, Muhammad Fawait.

Hal ini terlihat dalam penyaluran insentif di Balai Desa Ambulu, Kecamatan Ambulu, pada Sabtu (4/10/2025). Sebanyak 76 penerima manfaat yang terdiri dari 67 guru ngaji dan 9 guru kitab menerima bantuan insentif secara langsung dari Pemkab Jember.

Example 300x600

Bantuan ini merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan para pengajar ilmu agama, baik Al-Qur’an maupun kitab kuning.

BACA JUGA :
Jupriono Dilantik Jadi Pj Sekdakab, Bupati Jember: Birokrasi Ujung Tombak Pelayanan Pemerintahan

Salah satu penerima, Ratno Eko Wiyanti, guru kitab asal Dusun Sumberan, Desa Ambulu, mengaku sangat terbantu dengan adanya program ini. Ratno telah mengabdi sebagai pengajar kitab di GKT Ambulu sejak 2003, tanpa menerima gaji maupun dana operasional.

BACA JUGA :
Upaya Usulkan P3K, Forum Tenaga Honorer Jember Apresiasi Langkah Bupati dan Pansus ASN

“Program bantuan ini sangat membantu, terutama bagi kami yang tidak menerima gaji. Pelayanannya juga cepat dan tidak berdesakan, sangat memudahkan ibu rumah tangga yang waktunya terbatas,” ungkapnya kepada awak media.

Ratno menjelaskan bahwa seluruh proses pengajaran yang dilakukannya murni bersifat pengabdian, tanpa memungut biaya dari murid maupun menerima bayaran dari lembaga.

BACA JUGA :
Sukses! Puncak Grand Jember Fashion Carnaval ke-21 Tampilkan Defile 10 Terbaik Nusantara

“Di tempat kami, pengajaran dilakukan secara ikhlas. Tidak ada pungutan atau biaya administrasi, benar-benar 0%,” tegasnya.

Menanggapi rencana Bupati Jember yang akan menyalurkan insentif langsung ke rumah penerima, Ratno lebih memilih penyaluran melalui desa seperti yang telah berlangsung saat ini lebih cepat prosesnya.

“Kalau saya pribadi lebih memilih dikumpulkan seperti sekarang ini, karena lebih mudah untuk pengambilan,” ujarnya.

error: Content is protected !!