Situbondo, LENSANUSANTARA.CO.ID – RSUD Asembagus, Kabupaten Situbondo, terus berbenah untuk meningkatkan mutu layanan kesehatan bagi masyarakat. Melalui pemanfaatan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun anggaran 2025, rumah sakit tersebut fokus pada pengadaan alat kesehatan modern, rehabilitasi fasilitas, serta pemeliharaan sarana dan prasarana medis.
Penggunaan DBHCHT kali ini tidak hanya difokuskan pada pembelian alat kesehatan, tetapi juga mencakup pengadaan obat-obatan serta bahan habis pakai yang menunjang pelayanan pasien sehari-hari.
“Anggaran DBHCHT yang diterima RSUD Asembagus Kabupaten Situbondo dari pemerintah kita gunakan peningkatan pelayanan pasien,” jelas Direktur RSUD Asembagus, dr. Sudharmono. Jumat, 17/10/2025.
Menurut dr. Sudharmono, keberadaan DBHCHT menjadi dorongan besar bagi rumah sakit untuk terus memperluas kapasitas layanan dan meningkatkan kenyamanan pasien di seluruh unit pelayanan.
“Dengan tersedianya alat kesehatan modern dan rehabilitasi atau pemeliharaan rumah sakit, pengadaan alat kesehatan atau penunjang medis pelayanan kesehatan ini, diharapkan dapat mempercepat penanganan pasien sehingga angka harapan hidup membaik,” tutur dr. Momon, sapaan akrabnya.
Ia menambahkan, langkah ini juga sejalan dengan visi dan misi Bupati serta Wakil Bupati Situbondo dalam program Berantas (Berobat Gratis Tanpa Batas) yang menargetkan pemerataan layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat.
“Harapannya semoga anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau ini akan terus ada dan bermanfaat,” ujarnya.
Dr. Momon menegaskan, peningkatan fasilitas kesehatan harus diiringi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia, terutama dokter dan tenaga medis profesional.
“Pengadaan alat kesehatan dan pembangunan di rumah sakit, menjadi kebutuhan yang harus dilaksanakan,” katanya.
Ia menyebutkan, total anggaran DBHCHT tahun 2025 yang diterima RSUD Asembagus sebesar Rp3.364.350.000, seluruhnya dialokasikan sesuai ketentuan, mencakup belanja alat kesehatan, pemeliharaan fasilitas, serta peningkatan mutu layanan pasien.
Belanja alat kesehatan dan modernisasi fasilitas bangunan menjadi prioritas penting, sebab keduanya berpengaruh langsung terhadap kepercayaan dan minat masyarakat berobat di RSUD Asembagus.
“Dengan alat-alat kesehatan yang baru dan lebih canggih, maka pelayanan kesehatan RSUD Asembagus semakin maksimal,” harapnya.
Lebih lanjut, dr. Momon menyampaikan rasa syukurnya karena tahun ini rumah sakit kembali mendapat alokasi dana DBHCHT.
“Anggaran DBHCHT kami belanjakan untuk membeli sejumlah alat kesehatan guna menunjang pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” katanya.
Di akhir pernyataannya, dr. Momon menegaskan komitmen pihaknya untuk terus memanfaatkan anggaran DBHCHT secara transparan dan tepat sasaran.
“Dengan anggaran DBHCHT ini kami akan terus meningkatkan pelayanan terbaik bagi pasien yang berobat di RSUD Asembagus Situbondo,” pungkasnya.