Pemerintahan

Pemkab Trenggalek Tandatangani Kerjasama dengan Universitas Terbuka, Ini Tujuannya

1263
×

Pemkab Trenggalek Tandatangani Kerjasama dengan Universitas Terbuka, Ini Tujuannya

Sebarkan artikel ini

Trenggalek, LENSANUSANTARA.CO.ID – Pemerintah Kabupaten Trenggalek tanda tangani kerjasama dengan Universitas Terbuka (UT) saat seminar dalam rangka wisuda mahasiswa UT semester ganjil tahun 2025 di Kampus UT Tangerang Selatan, Senin (27/10).

Example 300x600

Kerjasama dengan Universitas Terbuka itu dalam rangka Tridarma Perguruan Tinggi dan juga peningkatan kapasitas tenaga pendidik di Kabupaten Trenggalek. Terkait dengan Tridarma Perguruan Tinggi kerjasama ditandatangani Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin dan juga Rektor Universitas Terbuka, Prof. Ali Muktiyanto. Sedangkan untuk kerjasama peningkatan kapasitas tenaga pendidik ditandangi Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Trenggalek, Agus Setyono dengan Rektor Universitas ini.

Tidak hanya berhenti pada Tridarma Perguruan Tinggi dan juga peningkatan kapasitas tenaga pendidik, kerjasama dengan Universitas Terbuka bisa berkembang pada pendirian Sentral Layanan Universitas Terbuka di Kabupaten Trenggalek untuk melayani mahasiswa UT di Jawa Timur tengah. Potensi ini kemungkinan besar bisa terjadi saat tawaran Bupati Trenggalek kepada Rektor UT untuk Universitas terbuka bisa membuka kampus di Trenggalek disambut baik Rektor UT.

BACA JUGA :
Wabup Trenggalek Pimpin Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2023

“Ada Tridarma Perguruan Tinggi, itu normalnya tadi. Kemudian juga PKS dengan para tenaga pendidik untuk kemudian untuk bisa meningkatkan kapasitas,” kata Bupati Trenggalek usai penandatanganan dengan Universitas Terbuka, Senin (27/10).

Dan yang lebih seru, sambung Mas Ipin menambahkan, “tadi dengan Pak Rektor, kita itu sebenarnya pingin di Trenggalek ada semacam talent up. Kita sudah dedikasikan di kawasan Dilem Wilis itu jadi tempatnya kampus-kampus kemarin,” imbuhnya.

Ini adalah lanjutan setelah kemarin dengan UINSA terus Universitas Brawijaya. Sekarang ini kita dengan UT. Kita coba menjahit semua rantai kepentingan. Mungkin nanti ada bisnis, ada privat yang masuk dan terus ada kampus-kqmpus yang masuk. “Jadi harapannya menjadi satu kawasan terpadu yang itu nanti ada sebuah ah kawasan yang bukan hanya pendidikan tapi juga tempat pertumbuhan baru di Kabupaten Trenggalek,” tandas Mas Ipin.

Sementara itu Rektor Universitas Terbuka, Prof. Ali Muktiyanto menambahkan”saya itu terus terang bangga dengan bupati yang muda dan visioner. Itu yang pertama,” katanya.

BACA JUGA :
Ada 14 Rumah Warga yang Terdampak Tanah Gerak, Bupati Trenggalek Ambil Langkah Cepat

Yang kedua sambung Prof. Ali Muktiyanto, “dia punya kepedulian yang kuat untuk membangun Trenggalek dengan menggunakan sumber daya manusia asli Trenggalek. Salah satu tadi terobosan nya adalah menawarkan kerjasama yang komprehensif. Tidak hanya Tridarma Perguruan Tinggi, tapi juga membangun daerah agrobisnis dan juga agrowisata.

Dan termasuk yang saya kagumi itu punya visi untuk Dual Dikti dengan perguruan tinggi dari luar negeri. Bahkan beliau menyebutkan dari Belanda karena di sana ada Kampung Belanda. Ini menarik, dengan potensi tanah yang seluas itu saya kira mimpi pak bupati itu bukan hanya sekedar mimpi. Akan bisa menjadi kenyataan dan UT siap untuk berkolaborasi baik sebagai bagian dari tim pengkaji, menelaah, meneliti sampai pendesain kota atau daerah impian kita di Trenggalek. Yang bisa menjadi simbol kemajuan di wilayah tengah Provinsi Jawa Timur ini.

“Tentu saja kami punya desain yang namanya Central Layanan Universitas Terbuka. Kami dorong Kabupaten Trenggalek punya Central Layanan Universitas Terbuka yang berangkat dari aspirasi masyarakat Trenggalek yang diwakili oleh pak bupati tadi,” tegasnya.

BACA JUGA :
Dampingi Tim Penilai Lomba Pelaksana Gotong Royong, Wabup Trenggalek Berharap Bukan Hanya Sekedar Formalitas

Rahmad Budiman, Wakil Rektor Bidang Akademik UT menambahkan terkait kerjasama dengan Pemkab Trenggalek, “jadi Universitas Terbuka sejak awal didirikan salah satu konsep utamanya itu adalah untuk meningkatkan kompetensi dan kualifikasi para guru yang sedang mengajar. Itu pada tahun 1984 banyak guru yang belum S1. Bahkan ada guru yang D2dan D3 saja belum,” jelasnya.

Nah sekarang, karena sudah ada undang-undang guru dan dosen, para guru itu harus memiliki kualifikasi S1 maka Universitas Terbuka lah perguruan tinggi yang paling tepat untuk para guru meningkatkan kompetensi dan kualifikasinya.

“Karena dengan kuliah di UT para guru itu tidak perlu meninggalkan tugas mereka. Jadi mereka bisa kuliah dan mereka bisa tetap mengajar. Karena para guru ini pegawai Pemda atau Pemkot maka kita bekerjasama di Pemda dan Pemkot untuk meningkatkan kualifikasi dan kompetensi para guru,” tandas Rahmad menjelaskan. (Putri).