Kuliner

Kernas, Nugget Laut Tanpa Pengawet dari Ujung Natuna

1843
×

Kernas, Nugget Laut Tanpa Pengawet dari Ujung Natuna

Sebarkan artikel ini
Kernas makanan khas Natuna tanpa pengawet berbahan dasar ikan laut dan sagu yang gurih dan renyah, siap mengunggah selera. Jumat, (31/10/2025). Foto: Herman/Lensanusantara.co.id

Natuna, LENSANUSANTARA.CO.ID — Di sebuah dapur sederhana di Ranai, Natuna, seorang ibu rumah tangga tampak sibuk mengaduk adonan di atas wajan besar. Aroma gurih menyeruak, berpadu dengan suara desis minyak panas. Di sanalah lahir salah satu kuliner khas yang menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten Natuna — Kernas, jajanan tradisional tanpa pengawet yang dijuluki sebagai “Nugget Natuna.”

Kabupaten Natuna merupakan salah satu daerah di Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia. Wilayah ini tidak hanya dikenal karena posisinya yang strategis — berbatasan dengan Malaysia, Singapura, Vietnam, dan Kamboja — tetapi juga karena kekayaan kulinernya yang masih lestari hingga kini. Di antara deretan camilan laut yang menggoda, Kernas menempati posisi istimewa di hati warganya.

Example 300x600

Terbuat dari ikan tongkol segar yang dihaluskan dan dicampur dengan sagu, adonan Kernas diberi bumbu alami seperti bawang merah, bawang putih, merica, dan garam, lalu ditambahkan sedikit air agar mudah diuleni. Setelah semua bahan tercampur rata, adonan dibentuk bulat-bulat, dipipihkan, kemudian digoreng hingga berwarna kecokelatan. Teksturnya renyah di luar, lembut di dalam, dan begitu gurih menggigit. Tak ada bahan pengawet atau penyedap buatan — semuanya mengandalkan kesegaran ikan dan tangan terampil pembuatnya.

BACA JUGA :
Dua Klub Baru di Natuna Ukir Sejarah pada Tournamen Futsal BWS Cup 2025

Berbeda dengan nugget di kota-kota besar yang umumnya berbahan dasar daging ayam dan menggunakan bahan tambahan, Kernas tampil lebih alami. Bahan utamanya adalah ikan laut segar hasil tangkapan nelayan Natuna, yang diolah secara sederhana namun menghasilkan cita rasa istimewa. Inilah yang membuat Kernas layak disebut sebagai nugget laut sejati — gurih, alami, dan penuh rasa laut.

BACA JUGA :
Semifinal Turnamen Futsal BWS Cup 2025, Empat Gol dan Sebuah Timer di Tangan Safwan

“Ini Kernas, makanan khas Natuna,” ujar seorang ibu penjual Kernas yang akrab disapa Mak Ngah kepada Lensanusantara.co.id, Jumat (31/10/2025), sambil tersenyum bangga. “Kalau ada orang luar datang ke Natuna tapi belum mencicipi Kernas, berarti dia belum benar-benar sampai di Natuna.”

Mak Ngah menuturkan, Kernas sudah lama menjadi jajanan turun-temurun yang tak pernah sepi peminat. “Rasanya gurih, apalagi kalau baru digoreng. Biasanya ramai yang beli untuk camilan sore,” tambahnya.

Ungkapan itu bukan sekadar bualan lokal. Kernas telah menjadi simbol keramahan dan identitas daerah. Di pinggir jalan, hampir setiap penjual gorengan pasti menjajakan Kernas. Aromanya yang harum dan gurih — terutama saat baru diangkat dari penggorengan — seolah menjadi sambutan hangat bagi siapa pun yang datang.

BACA JUGA :
Tiba di Natuna, Danlanal Ranai di Sambut Hangat

Rasanya paling nikmat disantap selagi hangat, ketika kulit luarnya masih renyah dan gurih ikan masih terasa di lidah. Sebagian warga menyajikannya dengan sambal cabai rawit, sementara yang lain menikmatinya begitu saja — sederhana, namun memuaskan.

Bagi masyarakat Natuna, Kernas bukan hanya camilan pengganjal lapar. Ia adalah cerita tentang laut, tentang kesegaran hasil tangkapan, dan tentang tangan-tangan terampil yang menjaga cita rasa warisan nenek moyang. Dalam setiap gigitannya tersimpan jejak keaslian Natuna — pulau yang tak hanya kaya akan lautnya, tetapi juga pada rasa yang tak tergantikan.