Daerah

Upacara Peringatan Hari Jadi ke-495 Pamekasan, Bupati Kholil: Mengingatkan Agar Tidak Melupakan Sejarah

36
×

Upacara Peringatan Hari Jadi ke-495 Pamekasan, Bupati Kholil: Mengingatkan Agar Tidak Melupakan Sejarah

Sebarkan artikel ini

PAMEKASAN, LENSANUSANTARA.CO.ID – Upacara peringatan hari jadi ke 495 Kabupaten Pamekasan yang berlangsung di Lapangan Nagara Bhakti Mandhapa Aghung Ronggosukowati berjalan khidmat, Senin (3/11/2026).

Upacara tahunan tersebut diikuti pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD), dan aparatur sipil negara di lingkungan Pemkab Pamekasan.

Example 300x600

Pantauan di lokasi, Bupati Pamekasan, Dr. KH. Kholilurrahman yang menjadi inspektur upacara menggunakan bahasa Madura. Hal itu sebagai salah satu upaya melestarikan identitas daerah.

BACA JUGA :
Kunjungi Rumah Warga Roboh, Bupati Pamekasan Berikan Sembako Hingga Siapkan Bantuan Rumah

“Peringatan Hari Jadi menjadi momen penting bagi masyarakat untuk mengenang perjalanan sejarah dan melestarikan budaya lokal,” kata Bupati usai upacara.

Menurutnya, peringatan hari jadi merupakan ajakan untuk memahami sejarah Pamekasan, bukan sekadar seremonial belaka tanpa tujuan jelas. Oleh karena itu, para pihak untuk mengambil pelajaran atas pelaksanaan tersebut.

“Hari Jadi ini mengingatkan kita agar tidak melupakan sejarah. Di dalamnya ada banyak pelajaran yang bisa menjadi panduan bagi masa depan kita,” tandasnya.

BACA JUGA :
Bupati Mas Tamam Janji Fasilitasi Suporter Taretan Dhibi', Siap Sumbang Uang Pribadi

Mantan anggota DPR RI ini menambahkan, penggunaan bahasa Madura dalam upacara hari jadi ini lantaran bahasa memiliki peran strategis dalam menjaga jati diri masyarakat. Apalagi, Pamekasan saat ini mendapat apresiasi dari pemerintah pusat karena konsisten melestarikan bahasa daerah.

“Pamekasan masuk salah satu dari sepuluh daerah di Indonesia yang mendapat apresiasi itu. Bahasa Madura adalah bagian dari identitas kita. Jika bahasa ini ditinggalkan, perlahan identitas itu juga akan hilang,” tambahnya.

BACA JUGA :
Pemkab Pamekasan Fasilitasi 150 Pasangan Isbat Nikah

Dia berharap, masyarakat tidak menghilangkan karakter budaya daerahnya di tengah perkembangan zaman. Karena local wisdom itu menjadi salah satu kekuatan daerah.

“Bahasa dan budaya adalah fondasi peradaban yang harus kita rawat. Kami berharap, ayo kita rawat bersama,” harap dia.