Berita

Mas Ipin Rasakan Penerbangan Perdana Super Air Jet dari Jakarta ke Kediri, Dapat Apresiasi Karena Gratiskan Berwisata ke Trenggalek

70
×

Mas Ipin Rasakan Penerbangan Perdana Super Air Jet dari Jakarta ke Kediri, Dapat Apresiasi Karena Gratiskan Berwisata ke Trenggalek

Sebarkan artikel ini
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin jajal penerbangan perdana Super Air Jet dari Jakarta ke Bandara Dhoho Kediri.

Trenggalek, LENSANUSANTARA.CO.ID – Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin jajal penerbangan perdana Super Air Jet dari Jakarta ke Bandara Dhoho Kediri. Dalam momentum penerbangan perdana ini Bupati muda itu mendapatkan apresiasi dari banyak pihak karena mengratiskan tiket masuk wisata ke Trenggalek. Hal ini dianggap upaya mendukung keberlangsungan penerbangan Super Air Jet di Kediri.

Pujian pertama datang dari Capten Daniel Putut Kuncoro Adi, Presdir Lion Air saat seremonial penerbangan perdananya, Senin (10/11) di Bandara Doho Kediri. Menurutnya ini bentuk terobosan dan dukungan nyata Bupati Trenggalek untuk keberlangsungan penerbangan maskapainya di Kediri.

Example 300x600

Capten Daniel juga mengajak kepada kepala daerah Selingkar Wilis untuk untuk bekerjasama karena pada dasarnya kehadiran Lion Air group di Kediri untuk mengajak daerah di sekitar bandara ini maju bersama.

Kemudian pujian selanjutnya datang dari Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak yang mengungkapkan hal yang sama dan berterima kasih banyak atas upaya dukungan Bupati Trenggalek itu. Menurutnya apa yang dilakukan Bupati Trenggalek ini sangat baik demi keberlangsungan Bandara Dhoho Kediri nantinya.

Menurut Emil Dardak Bandara Dhoho Kediri muncul dari aspirasi akar rumput daerah Tunggal Rogo Mandiri yang mencoba mengejar ketertimpangan disparitas Utara dan Selatan dengan mengusulkan adanya Bandar Udara di Selatan Jawa. Suara dari bawah ini akhirnya didengar pusat dan terwujudlah Bandara di Kediri.

Sementaranya itu Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin kepada awak media menjelaskan masuk wisata gratis di daerahnya bagi pemegang Boarding Pass penerbangan perdana Super Air Jet dari Jakarta ke Kediri. “Jadi kalau bawa Boarding Pass dari Super Air Jet ini akan gratis masuk ke semua destinasi. Saya juga sudah meminta Pak Sekda sama Dinas Pariwisata untuk mengkomunikasikan juga di destinasi-destinasi yang dikelola Pokdawis maupun desa. Seperti contoh kalau di Pantai Mutiara. Saya perintahkan untuk juga bisa gratis,” jelasnya.

BACA JUGA :
Muhibah Budaya Kulonprogo, Bupati Trenggalek Buka Pagelaran Wayang Wisata Istimewa

Ini juga sebagai bentuk kesadaran bahwa Trenggalek menjadi bagian dari jejaring konektivitas Bandara Doho. Normalnya berlaku di H+1. Jadi begitu nyampai, besoknya bisa berwisata di Trenggalek sebelum nanti melanjutkan perjalanan terbang di hari selanjutnya. Kalau kita hitung hari ini Senin, maka gratisnya Selasa karena Rabunya mungkin sudah terbang balik ke Jakarta.

Kesan Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin dalam penerbangan perdana Super Air Jet Jakarta-Kediri, menurutnya, “smoot, tinggal bagaimana dari Bandara Internasional Dhoho Kediri ke Trenggalek smoot juga apa tidak,” katanya.

Untuk menciptakan kenyamanan dari Bandara Dhoho Kediri ke Trenggalek dan sebaliknya, Bupati muda itu mengusulkan moda transportasi dari bandara ke Trenggalek langsung dan juga sebaliknya dari Trenggalek ke Bandara. Harapannya selain memberikan kesan nyaman dan murah dan mudah berkunjung ke Trenggalek, apa yang diusulkan ini diyakini sebagai upaya mendukung keberlangsungan operasional bandara ini.

“Saya tadi bilang sama Pak Wagub, sama Pak Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, saya ijin Trenggalek harus menjadi prioritas untuk disediakan feeder. Kalau nggak saya ijin untuk menyediakan sendiri kalau tidak sediakan,” imbuh Mas Ipin.

Karena konsepnya begini, kalau daerah yang paling jauh dari bandara itu tidak terdevelop, baik jaringan transportasinya, maupun destinasinya maka memungkinkan Bandara Internasional Dhoho tidak akan ramai.

Logika sederhananya begini, kalau Trenggalek menjadi pusat destinasi. Jadi kota-kota yang kelewatan, seperti Kediri, Blitar atau Tulungagung menjadi kota transit semuanya hidup. Tapi kalau Trenggaleknya tidak hidup,kota lain tidak menjadi kota transit.

BACA JUGA :
Novita Hardini Optimalkan Sarpras Posyandu dan Pantau Balita Terindikasi Stunting di Kecamatan Trenggalek

Maka PR dari pemerintah dan juga warga Trenggalek juga begitu besar. Dengan bandara ini yang sudah open lagi penerbangannya. Dan bahkan tadi bahkan disampaikan bahkan penerbangan internasional maka sekarang ayo kita gotong royong. Kita baguskan desa-desa wisata kita. Kita baguskan destinasi kita, pemerintah telah menyiapkan puluhan miliar untuk tahun depan. Untuk akselerasi pembenahan -pembenahan kawasan-kawasan destinasi . Harapannya nanti semakin membangun ekosistem ekonomi juga akan tumbuh.

Terkait dukungan untuk keberlangsungan operasional bandara ini, Bupati Trenggalek menambahkan, tadi saya susah memerintahkan, Pak Sekda juga sudah ada di sini, kalau berangkat ke Jakarta minimal wajiblah mengunakan ini. Mungkin nanti ada keberangkatan dari pasar Pon. Saya akan coba beberapa hari.

Terus jangan fitnah Busnya ini AAM Trans, ini busnya pak bupati. Ini tidak dibayar bos, ini bentuk kita ingin memfasilitasi masyarakat Trenggalek dulu. Sudahlah saya bersedekah Bus sampai ke Kediri. Ayo trafiknya dibanyakin dan yang datangpun seperti itu. Kan ini juga pas, karena berangkatnya ke Jakarta jam 12.30, sedangkan kedatangan dari Jakarta jam 11.50.

Jadi berangkat dari Trenggalek mengantarkan yang mau berangkat jam 12.30, sekaligus membawa yang sudah nyampai di Kediri jam 11.50, sampai kembali ke Trenggalek. Kalau untuk ketepatan waktu, terus biar tidak ada penumpang terus tidak berangkat, konsepnya buy the service. Pemerintah bayar penuh sehingga ada dan tidak ada penumpang nanti bisa lanjut. Makanya di fase awal, saya tidak mau mengorbankan operator swasta untuk merugi. Biarlah, biar saya saja yang bertanggung jawab bagaiman Trenggalek berkembang. Ya sudah saya punya angkutan pariwisata, kita coba dulu seberapa banyak nanti trafiknya.

BACA JUGA :
Pilkada Trenggalek 2024, Pengamat Ini Sebut Petahana Diatas Angin dan Sulit Dikalahkan

Saya nanti perintahkan AAM Trans setiap Senin, Rabu dan Jum’at, untuk kemudian mengantarkan sampai beberapa bulan kedepan. Sampai kita tahu hitungannya, ada keinginan datang, ada keinginan berangkat melalui bandara. Termasuk ASN, kalau besok mau berangkat melalui Bandara Kediri tidak usah pakai mobil dinas. Jadi naik bus gratis, saya fasilitasi. Biar budaya transitnya biar terbentuk.

Nanti ekosistemnya terbentuk, sehingga harapan saya, orang yang datang ke Trenggalek itu tidak perlu bingung-bingung Carter online atau apa, segala macam yang nanti menjadi biayanya mahal. Sembari kita nanti lakukan listening, oh jadi kita tahu banyak penumpang yang menginginkan sekian terus biayanya sekian, kira-kira tarifnya berapa? Tetapi saya usahakan tidak lebih dari Rp. 5 ribu atau Rp. 10 ribu. Sehingga nanti benar-benar dirasakan sangat mudah untuk mencapai Trenggalek dari semua negara.

Begitu dari Pasar Pon kita sudah tahu kemarin kita sudah uji coba keliling kota kita ada feeder, dari Pasar Pon ke Watulimo kita ada feeder. Dari Watulimo nya sendiri keliling-keliling destinasi juga ada feeder. Jadi ibaratnya, udah datang bawa Boarding Pass saja sudah keliling-keliling Trenggalek ke mana-mana bisa balik. “Sehingga nanti kalau meneruskan perjalanan sepulang dari Trenggalek eksplor, mau nginap di Tulungagung atau mau nginap di Kediri, kemudian kembali di penerbangan selanjutnya antara jeda Senin, Rabu dan Jumat itu bisa lebih gampang,” tutupnya. (Putri)