Jombang, LENSANUSANTARA.CO.ID – Sebuah acara bertajuk “Perjalanan Menuju Kedamaian Batin” digelar penuh khidmat di Gedung Bung Tomo, Pemkab Jombang, pada Minggu (16/11/2025) pukul 09.00 WIB. Acara yang diselengarakan oleh Perempuan Bahagia Community (PBC) ini menghadirkan ratusan peserta dan berbagai tokoh perempuan dari berbagai daerah.
Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah narasumber dan tamu kehormatan, di antaranya kak Tifa dari Women’s Crisis Center (WCC), kak Chia dari Gusdurian, Ning Iif Ketua PAC Fatayat Jombang, serta Ustadzah Azizatul Maulidah, Lc. dari Ponorogo.
Narasumber yang hadir antara lain Ning Sheila Hasina PP. Al Baqoroh Lirboyo Kediri dan Nur Rofiqoh Hipnoterapist Bersertifikasi BNSP dari Rumah Bahagia Jombang.
Ketua PBC, Nurma Safrilia P., SE, menyampaikan bahwa kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional. Namun, lebih jauh dari itu, acara ini diniatkan sebagai ruang jeda bagi perempuan untuk kembali merawat ketenangan hati dan kesehatan jiwa.
“Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering larut dalam rutinitas hingga lupa bahwa kesehatan bukan hanya soal raga yang kuat, tetapi juga jiwa yang damai. Acara ini kami hadirkan sebagai tempat berhenti sejenak dari kesibukan dan tekanan,” ungkapnya.
Acara ini diikuti oleh lebih dari 200 peserta dari berbagai daerah, seperti Mojokerto, Nganjuk, Kediri, Sidoarjo, Surabaya, hingga Tuban.
Ning Sheila menyampaikan bahwa kunci batin tenang adalah urusan dunia dibuat ringan dan jangan dengerin kata-kata orang lain kecuali membangun.
Salah satu momen yang paling menarik perhatian peserta adalah sesi hipnoterapi massal yang dipandu oleh Nur Rofiqoh, SE., CHt, CSH. Melalui hipnoterapi massal, peserta diajak melakukan proses self healing dengan membersihkan “sampah-sampah emosi” di bawah sadar.
“Hipnoterapi ini membantu peserta melepaskan emosi negatif yang selama ini disimpan bertahun-tahun. Setelah sesi berakhir, mereka diharapkan benar-benar merasakan kedamaian batin yang sesungguhnya,” jelasnya.
Acara “Perjalanan Menuju Kedamaian Batin” menjadi bukti bahwa kebutuhan akan ruang aman untuk pemulihan emosional kian besar, terutama bagi perempuan yang kerap memikul beban ganda dalam keluarga dan masyarakat.














