Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Dalam upaya berkelanjutan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan profesionalisme tenaga pendidik, UPTD SPF SMP Negeri 1 Grujugan, Kabupaten Bondowoso, kembali menyelenggarakan Workshop Pembelajaran Mendalam pada hari Rabu (19/11/2025).
Kegiatan yang bertempat di Aula UPTD SPF SMP Negeri 1 Grujugan ini mengusung tema penting: “Mewujudkan Pembelajaran Bermakna: Implementasi Pembelajaran Mendalam melalui Intrakurikuler, Kokurikuler, dan Ekstrakurikuler”.
Workshop ini dihadiri oleh Kepala Sekolah dan seluruh guru UPTD SPF SMP Negeri 1 Grujugan dan berlangsung mulai Pukul 10.00 hingga 14.00 WIB. Ini merupakan pelaksanaan In Service Learning yang kedua sepekan setelah sesi sebelumnya.
Kepala UPTD SPF SMPN 1 Grujugan, Rita Kurniati, S.Pd, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru di lingkungan sekolah. Utamanya hasil dari workshop ini akan membawa dampak signifikan pada kualitas proses belajar mengajar di SMP Negeri 1 Grujugan.
“Kami berharap penuh, kolaborasi dan wawasan yang Bapak/Ibu dapatkan hari ini dapat diimplementasikan, sehingga setiap proses belajar kita benar-benar menjadi Pembelajaran Mendalam yang bermakna bagi anak-anak kita. Ini adalah langkah awal kita mewujudkan kemitraan pembelajaran yang kuat di sekolah ini”, ungkap Rita.
Sebagai narasumber utama In service learning ke-2, panitia menghadirkan Bapak Mohammad Hairul, S.Pd, M.Pd selaku Fasilitator Pembelajaran Mendalam. Kehadiran diharapkan dapat memberikan wawasan, inspirasi, serta pendampingan kepada para guru dalam mengimplementasikan pembelajaran mendalam di SMPN 1 Grujugan.
Pembelajaran mendalam yang dikupas dalam workshop ini mencakup integrasi materi ajar ke dalam tiga jalur utama, yaitu, intrakurikuler sebagai kegiatan pembelajaran utama di kelas. Kokurikuler sebagai kegiatan penguatan yang relevan dengan intrakurikuler, dan Ekstrakurikuler sebagai pengembangan minat dan bakat siswa.
“Kunci utamanya ada pada integrasi dan kolaborasi: bagaimana kita merajut Intrakurikuler, Kokurikuler, dan Ekstrakurikuler menjadi satu kesatuan pengalaman belajar yang utuh. Melalui kemitraan yang kuat antara guru dan siswa, kita bisa memastikan setiap anak tidak hanya sekadar hafal, tetapi betul-betul menghayati ilmu yang didapatkan”, pungkas Hairul.














