Berita

Puluhan Siswa di Mejayan Madiun Diduga Keracunan Makanan Program MBG, 7 Dirujuk ke RSUD Caruban

1681
×

Puluhan Siswa di Mejayan Madiun Diduga Keracunan Makanan Program MBG, 7 Dirujuk ke RSUD Caruban

Sebarkan artikel ini
Ket : Diduga keracunan MBG 49 siswa di bawa ke Puskesmas Klecorejo dan RSUD Caruban.

Madiun, LENSANUSANTARA.CO.ID – Puluhan siswa Pendidikan Dasar (SD) di Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, dilarikan ke Puskesmas Klecorejo dan RSUD Caruban setelah mengalami gejala diduga keracunan makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Total 49 siswa mengalami mual, pusing, dan nyeri perut setelah menyantap menu nasi goreng dari salah satu SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi).
Sebanyak 42 siswa dinyatakan membaik, sementara 7 siswa dirujuk ke RSUD Caruban untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.Kamis kemarin, 26/11/2025.

Wakapolres Madiun, Kompol Muhammad Lutfi, mengatakan pihaknya bergerak cepat bersama tim kesehatan, Reskrim, dan relawan untuk melakukan evakuasi dan penanganan awal.

Example 300x600

“Dari 49 siswa, 42 sudah dinyatakan sehat, dan 7 dirujuk ke RSUD Caruban untuk antisipasi. Kami sudah mengambil sampel sisa makanan untuk diuji di Laboratorium Forensik,” ujar Kompol Lutfi.

BACA JUGA :
Sosialisasi RAB dan Laporan Hibah, Pemkab Madiun Libatkan 53 Lembaga Keagamaan

Ia menjelaskan, dugaan keracunan masih menunggu hasil laboratorium. Polisi belum dapat memastikan apakah akan ada sanksi atau penutupan terhadap SPPG yang memproduksi makanan tersebut.

“Jika hasil lab membuktikan keracunan berasal dari makanan, tentu akan ada langkah hukum. Namun saat ini kami masih menunggu hasil resmi,” tambahnya.

Kompol Lutfi juga mengimbau seluruh SPPG di Kabupaten Madiun untuk memperketat uji kelayakan makanan sebelum didistribusikan.

“Kami minta semua SPPG benar-benar melakukan pengecekan kualitas makanan agar kejadian seperti ini tidak terulang,” tegasnya.

Kepala SPPG Cinta Anak Klecorejo, Sandi Wicaksono, menyampaikan bahwa makanan yang didistribusikan adalah nasi goreng campur telur,sayuran/jagung frozen. Total makanan dikirim ke 31 sekolah untuk memenuhi kebutuhan 2.819 siswa.

“Sebelum dikirim, makanan sudah kami cek dan masih dalam kondisi baik. Setelah kami dengar ada laporan, seluruh makanan langsung kami tarik,” jelas Sandi.

BACA JUGA :
Rapat Paripurna DPRD Madiun Setujui Perubahan Perda Pajak dan Retribusi Daerah serta Tetapkan Propemperda 2026

Ia menambahkan bahwa sampel makanan juga telah diserahkan kepada polisi untuk diuji di laboratorium.

Kepala Puskesmas Klecorejo, dr. Catur menjelaskan bahwa siswa mulai berdatangan sekitar pukul 11.30 WIB dengan gejala mual, muntah, pusing, dan nyeri perut.

“Sekitar 50 siswa datang dengan keluhan serupa. Enam di antaranya kami rujuk ke rumah sakit karena gejalanya cukup kuat,” katanya.
Setelah pemeriksaan dan pemberian obat, sebagian besar siswa membaik dan diperbolehkan pulang.

“Kami masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti. Belum bisa disimpulkan apakah ini murni keracunan makanan,” tambahnya.

Puskesmas meminta pihak sekolah tetap melakukan observasi hingga malam hari untuk mengantisipasi adanya penambahan kasus.

Hingga saat ini, polisi, dinas kesehatan, dan pihak SPPG masih menunggu hasil uji laboratorium forensik untuk memastikan sumber keracunan.

BACA JUGA :
KPU Gelar Pengundian Nomor Urut Cabup dan Cawabup Madiun Pilkada 2024, Berikut Hasilnya

Kasus “puluhan siswa keracunan di Mejayan” ini menjadi perhatian publik, mengingat program MBG melibatkan ribuan siswa setiap harinya.

Ditemui di tempat terpisah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun Heri Setiana menyampaikan insiden ini menimpa siswa dari 4 sekolah yakni SDN Darmorejo 1, SDN Darmorejo 2 SDN klecorejo dan SDN Kebonagung 2. Ia juga menyatakan bahwa SPPG ini akan di tutup hingga memenuhi kelayakan.

” Ya ini dalam penanganan. Sebagian besar siswa sudah di pulangkan dan beberapa di rujuk ke rumah sakit. SPPG ini sementara akan di tutup dan akan ada pembinaan ulang. Jika nanti sudah memenuhi syarat kelayakan operasional, baru di perbolehkan beroperasi kembali ” , ujarnya.