Daerah

Bangun Kemandirian Anak Muda, Pemkab Situbondo Hadirkan Pelatihan MUA dan Kerajinan Kayu

1056
×

Bangun Kemandirian Anak Muda, Pemkab Situbondo Hadirkan Pelatihan MUA dan Kerajinan Kayu

Sebarkan artikel ini
Pemerintah Kabupaten Situbondo melalui beragam program peningkatan keterampilan masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Situbondo melalui beragam program peningkatan keterampilan masyarakat.

Situbondo, LENSANUSANTARA.CO.ID – Pemanfaatan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) kembali diwujudkan Pemerintah Kabupaten Situbondo melalui beragam program peningkatan keterampilan masyarakat. Salah satunya adalah pelatihan berbasis klaster kompetensi dengan skema Make-Up Artist (MUA) yang digelar oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Situbondo di Balai Latihan Kerja (BLK) Situbondo.

Sebanyak 16 remaja puteri mengikuti pelatihan ini selama 25 hari penuh. Mereka dibimbing langsung oleh dua instruktur berpengalaman dari LPKS Madiun yang memberikan pendampingan intensif mulai dari teknik dasar hingga teknik rias profesional.

Example 300x600

Selain pelatihan MUA, Disnaker Situbondo juga membuka pelatihan kerajinan kayu yang diikuti 16 peserta lainnya. Pelatihan ini digelar selama 26 hari dan memanfaatkan anggaran yang sama, yaitu DBHCHT tahun 2025, sebagai upaya menyiapkan sumber daya manusia unggul yang siap berdaya saing.

BACA JUGA :
'HOAX', Postingan RTLH di Situbondo yang Sempat Viral di Medsos, Begini Klarifikasi dari Kades Paowan

“Yang pasti, dua pelatihan ini bersumber dari anggaran DBHCHT. Tujuannya untuk mengurangi angka pengangguran dan menumbuhkan wirausaha baru di Situbondo,” ujar Muhammad Kholil, Kepala Disnaker Situbondo, Rabu 10 Desember 2025.

Kholil juga menjelaskan bahwa kerja sama Disnaker dengan BLK Situbondo bukan hanya sekadar penyelenggaraan pelatihan, tetapi menjadi bagian dari strategi besar pemerintah daerah dalam menyiapkan tenaga kerja yang lebih kompeten dan mampu bersaing di pasar kerja.

BACA JUGA :
Tingkatkan Layanan, RSUD Asembagus Situbondo Lakukan Peremajaan Alkes dengan Anggaran DBHCHT

Peserta pelatihan berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari pemilik usaha kecil yang ingin meningkatkan kualitas layanan hingga pemula yang baru mencoba merintis usaha. Dengan kombinasi teori dan praktik, mereka diharapkan mampu meningkatkan kemampuan sekaligus memperluas peluang usaha.

Menurutnya, pemerintah daerah ingin memastikan bahwa setiap program berbasis DBHCHT memberikan dampak langsung, terutama dalam menekan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Situbondo.

“Selain meningkatkan kualitas tenaga kerja lokal, harapannya pelatihan ini dapat mengangkat daya saing masyarakat,” katanya.

Ia menambahkan bahwa durasi pelatihan disusun panjang agar peserta benar-benar siap mengikuti uji kompetensi di akhir program. Dengan demikian, mereka tidak hanya siap bekerja di perusahaan, tetapi juga memiliki keterampilan untuk membuka usaha mandiri.

BACA JUGA :
Polisi di Situbondo Ajak Pengendara Doa Sejenak di Hari Pahlawan Nasional

“Harapan kami, pelatihan ini mampu mengurangi pengangguran dengan menciptakan tenaga kerja baru, baik yang bekerja di perusahaan maupun yang membuka usaha sendiri,” pungkasnya.

Program pelatihan ini mendapatkan respons hangat dan penuh antusias dari para peserta. Banyak dari mereka merasakan manfaat langsung selama mengikuti pelatihan.

Salah satu peserta MUA, menyampaikan rasa syukurnya. “Kami dilatih dari dasar sampai mahir. Saya merasa kemampuan saya meningkat pesat. Ini sangat membantu untuk memulai usaha rias pengantin di desa saya.” Ungkapnya.