Pemerintahan

Wujudkan Sekolah Ramah Anak, Dinsos Bondowoso Gencar Cegah Bullying dan Kekerasan Pelajar

914
×

Wujudkan Sekolah Ramah Anak, Dinsos Bondowoso Gencar Cegah Bullying dan Kekerasan Pelajar

Sebarkan artikel ini

Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Kabupaten Bondowoso, terus gencar mensosialisasikan pencegahan bullying dan Kekerasan Pelajar.

Kepala Dinsos P3AKB, Kabupaten Bondowoso, dr. Mohammad Imron melalui Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A), Hafidhatullaily, mengemukakan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi dan edukasi kepada peserta didik mengenai pengertian perundungan (bullying), dampak, serta sanksi yang didapat dari perilaku ini.

Example 300x600

“Dengan demikian siswa diharapkan tidak melakukan perundungan dan tindakan kekerasan di lingkungan sekolah maupun diluar sekolah,” ujarnya, usai acara pra-pengukuhan Forum Anak Bondowoso, di Graha NU, Blindungan Bondowoso, Kamis (18/12/2025).

BACA JUGA :
Awal Tahun Baru 2022 Pemkab Bondowoso Dapat Hadiah dari Kemendagri RI

Menurut perempuan yang akrab disapa Laily ini, prilaku bullying atau perundungan merupakan perilaku agresif dan negatif seseorang atau sekelompok orang secara berulang kali dengan menyalahgunakan ketidakseimbangan kekuatan untuk menyakiti korban secara mental dan fisik. Hal ini biasanya banyak terjadi dilingkup sekolah.

Laily mengatakan bahwa perundungan ditingkat pelajar disebabkan oleh adanya anak yang merasa dominan di sekolah dan memiliki karakter agresif.

Sehingga, kata dia, hal ini akan berdampak buruk kepada pelajar yang merasa menjadi korban. Dampaknya diantaranya, semangat atau intensitas pelajar untuk ke sekolah menurun, karena merasa cemas dan takut akan menjadi korban.

BACA JUGA :
Administratur Perhutani Bondowoso Melantik Pejabat Baru

Oleh karena itu, Dinsos Bondowoso terus menggencarkan upaya preventif (pencegahan) kepada para pelajar agar hal ini tidak terjadi khususnya dilingkungan sekolah.

“Pencegahan bullying harus dilakukan sejak dini. Sosialisasi seperti ini menjadi langkah penting agar siswa dapat memahami pentingnya saling menghargai dan tidak melakukan tindakan yang dapat menyakiti teman,” tuturnya.

Lewat kegiatan ini, Dinsos P3AKB Bondowoso berharap nilai-nilai kebaikan, empati, dan perlindungan diri dapat tertanam kuat dalam benak anak-anak sejak dini. Mereka tidak hanya menjadi teman yang baik, tetapi juga siap menolak dan melawan segala bentuk kekerasan di lingkungan sekitarnya.

BACA JUGA :
Usai Posisinya Ditempati Bupati Salwa, Mantan Ketua DPC PPP Bondowoso Tak Masuk Pengurus Harian

“Pencegahan bullying harus dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan, serta menjadi tanggungjawab bersama. Kami mengajak seluruh elemen, mulai dari tokoh agama, tokoh masyarakat, khususnya peran serta guru dan orang tua siswa harus proaktif dan bersinergi, demi menjaga anak-anak kita dari perbuatan tercela,” pungkasnya.

Acara yang dikemas dengan agenda pra pengukuhan Forum Anak Bondowoso (FAB) ke VIII ini dihadiri puluhan siswa dan pengurus Organisasi Intra Sekolah (OSIS) tingkat SMP – SMA serta forum anak yang sedari awal diwadahi Dinsos P3AKB Bondowoso. (*)