Sidoarjo, LENSANUSANTARA.CO.ID – Hidup tak selalu ramah bagi Arif Kholig (55). Warga Desa Temu, Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo ini harus menghadapi dua ujian sekaligus: keterbatasan ekonomi dan kondisi kesehatan yang menurun akibat penyakit Hepatitis B. Sejak sakit, Arif tak lagi mampu bekerja seperti sebelumnya.
Di tengah kondisi tersebut, Arif masih bertahan bersama istri, satu anak, dan satu cucunya di sebuah rumah sederhana milik sendiri. Namun, rumah itu jauh dari kata layak. Atap bocor, tembok retak, serta lantai yang kerap terendam air saat hujan membuat tempat tinggal tersebut rawan bagi keselamatan penghuninya.
Keinginan untuk memiliki rumah yang aman dan sehat selama ini hanya menjadi harapan yang tertunda. Hingga akhirnya, secercah cahaya datang saat Bupati Sidoarjo H. Subandi turun langsung meninjau kondisi rumah Arif, Rabu (24/12/2025).
Dalam kunjungannya, Subandi memastikan bahwa rumah Arif Kholig akan segera mendapatkan perbaikan melalui program bedah rumah. Ia menilai kondisi bangunan sudah tidak layak huni dan membutuhkan penanganan cepat.
“Kondisi rumah ini memang memprihatinkan. Atap bocor, tembok pecah-pecah. Ini harus segera diperbaiki agar keluarga bisa tinggal dengan aman dan nyaman,” ujar Subandi di lokasi.
Tak hanya renovasi, Subandi juga menegaskan rumah tersebut akan ditinggikan. Pasalnya, wilayah sekitar kerap terdampak banjir saat musim hujan. Untuk percepatan penanganan, ia meminta Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sidoarjo agar segera turun tangan.
“Rumah ini kalau hujan sering kebanjiran. Kalau tidak segera diperbaiki, kasihan keluarga yang tinggal di sini,” katanya kepada perwakilan Baznas yang turut mendampingi.
Kunjungan tersebut sekaligus menjadi bentuk konkret komitmen Pemkab Sidoarjo dalam mempercepat penanganan rumah tidak layak huni (RTLH), khususnya bagi warga dengan kondisi sosial dan kesehatan rentan. Program ini sejalan dengan upaya pemerintah daerah menciptakan hunian yang layak, sehat, dan bermartabat.
Dalam dialog singkat bersama Arif, Subandi juga menanyakan kondisi kesehatannya. Diketahui, Arif telah terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan dan rutin menjalani pengobatan setiap bulan. Pemerintah daerah memastikan akses layanan kesehatan tetap berjalan bagi warga seperti Arif.
Subandi berharap, setelah rumahnya diperbaiki, kualitas hidup keluarga Arif dapat meningkat. Ia juga menyampaikan rencana program lanjutan untuk mendukung kemandirian ekonomi warga.
“Semoga segera diberikan kesehatan dan kesabaran. Tahun 2026 nanti kita ada program Bedah Warung. Per warung bantuannya Rp10 juta. Warungnya didandani, dodolan ben tambah lancar,” ucapnya.
Sementara itu, Arif Kholig dan keluarganya tak mampu menyembunyikan rasa syukur. Bagi mereka, bantuan bedah rumah bukan sekadar pembangunan fisik, melainkan harapan baru untuk hidup lebih layak di tengah keterbatasan. (Ryo)














