Berita

Warga Khawatir Rekonstruksi Jalan di RT 26 Kelurahan Baru Sebabkan Kerusakan Infrastruktur

×

Warga Khawatir Rekonstruksi Jalan di RT 26 Kelurahan Baru Sebabkan Kerusakan Infrastruktur

Sebarkan artikel ini
Infrastruktur
Papan proyek pengerjaan dan lumpur dari parit yang diletakkan di badan jalan.

Kotawaringin Barat, LENSANUSANTARA.CO.ID – Proyek rekonstruksi jalan di wilayah RT 26, Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), yang sedang berlangsung saat ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga. 

Mereka khawatir pekerjaan tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada infrastruktur yang baru saja diperbaiki.

Example 300x600

Proyek yang dikerjakan oleh CV. Surya Permata Delima dengan nilai kontrak sebesar Rp 191.900.000 ini, mendapat sorotan dari warga terkait potensi kerusakan jalan yang baru diperbaiki akibat penggalian dan penggunaan alat berat.

Ketua RT 26, Zulkipli, menyampaikan keprihatinannya terkait penggalian parit sepanjang Jalan Gusti Ahmad Yusuf, Kelurahan Baru.

Penggalian tersebut, menurutnya, lebih tinggi dari badan jalan, sehingga dikhawatirkan dapat menyebabkan air meluap ke jalan saat hujan dan merusak aspal yang baru saja diperbaiki.

“Kami khawatir saat hujan, air akan meluap ke jalan dan merusak aspal baru,” ungkap Zulkipli di lokasi pembuatan jembatan di RT 26, Kelurahan Baru.

Selain itu, ia juga menyoroti penggunaan alat berat di area proyek yang melintas di atas aspal tanpa adanya perlindungan papan, yang dapat mempercepat kerusakan jalan.

Zulkipli menyayangkan kurangnya koordinasi antara pelaksana proyek dengan warga setempat sebelum pekerjaan dimulai. 

Ia menyarankan adanya komunikasi lebih lanjut agar dampak buruk dari proyek tersebut dapat diminimalkan.

Warga berharap agar pemerintah daerah serta pihak terkait segera menanggapi keluhan ini demi menjaga kualitas jalan dan mencegah kerusakan lebih lanjut.

Meskipun proyek ini diharapkan dapat memperbaiki infrastruktur wilayah, warga tetap mengingatkan pentingnya mempertimbangkan dampak lingkungan dan kondisi infrastruktur yang sudah ada agar tidak mengalami kerusakan tambahan di kemudian hari.

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.