Daerah

Ketua JSSC Angkat Bicara Soal Fatwa MUI Sound Horeg Haram: Siap Diatur Poin Harus Jelas

1314
×

Ketua JSSC Angkat Bicara Soal Fatwa MUI Sound Horeg Haram: Siap Diatur Poin Harus Jelas

Sebarkan artikel ini
Foto Sound Horeg, Rabu (23/7/2025).(Foto: Lensa Nusantara)

Jember, LENSANUSANTARA.CO.ID – Fatwa haram MUI terhadap Sound Horeg memicu polemik di kalangan masyarakat dan pengusaha sound system di Kabupaten Jember.

Fatwa ini dinilai belum memiliki kejelasan tentang unsur mana yang dianggap haram serta dasar pertimbangannya secara menyeluruh.

Example 300x600

Ketua Sound System Community (JSSC), Jember Arief Sugiartani, angkat bicara mengenai kegaduhan yang muncul akibat fatwa tersebut. “Intinya kami tidak menolak adanya fatwa tersebut, namun harus jelas poin-poinnya.

BACA JUGA :
Bupati Jember Sambut Gembira Peluncuran KDMP Bisa Mengurangi Kemiskinan

“Kami tidak menolak jika ada aturan yang jelas, bagaimana suaranya, bagaimana tariannya dan sebagainya,”tegas Arief saat diwawancarai, Rabu (23/07/2025).

Pihaknya juga sudah menyurati DPRD Jember, agar segera digelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait persoalan ini. Kami ingin semua masukan bisa didengar dan diterima, tidak hanya dari satu sisi saja.

“Bahwa pelaku usaha sound system siap diatur, melalui regulasi daerah yang sah dan tidak memberatkan satu pihak. Kalau perlu diatur lewat Surat Edaran, Perbub atau Perda, kami siap. Asal tidak diskriminatif,”tegasnya.

BACA JUGA :
Diduga Kuat Telah Menikah Siri, ASN Pemkab Jember Dilaporkan Istri ke Polisi dan Inspektorat

M. Subur, warga Gumukmas, turut menyampaikan pendapat sebagai pecinta sound Horeg yang merasa bingung dengan fatwa tersebut. “Saya sebagai pecinta Sound Horeg tentu ini pukulan, tapi bingung juga, mana yang haramnya.

“Kalau alasannya karena keras, lantas bagaimana dengan sound sholawatan dan konser musik? Sama-sama keras juga kan?” ujarnya heran.

Subur berharap pemerintah bisa bijak, apalagi menjelang momentum karnaval yang identik dengan musik Sound Horeg. Jangan sampai kami tidak bisa ikut memeriahkan karnaval hanya karena fatwa ini. Mohon keadilan.

BACA JUGA :
Pemkab Jember Torehkan Prestasi Terbaik Kedua Kepesertaan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan se-Jatim

Polemik ini memang menjadi perhatian serius, terutama di wilayah Jawa Timur yang banyak komunitas dan pelaku usaha Sound Horeg.

“JSSC mendorong pemerintah bersama stakeholder agar mencari solusi adil, tanpa saling menyudutkan pihak manapun. Mereka berharap ke depan regulasi yang dihasilkan dapat diterima semua pihak dan tidak menimbulkan keresahan baru,”tuturnya.