Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Pemerintah Kabupaten Bondowoso memperkuat langkah koordinasi lintas instansi untuk menjaga keamanan, stabilitas, dan kondusivitas wilayah. Hal ini ditegaskan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Sinergitas yang dipimpin langsung oleh Bupati Bondowoso, H. Abd. Hamid Wahid, M.Ag., pada Senin (4/8/2025) di Pendopo Raden Bagus Asra (RBA).
Bupati Hamid hadir bersama Wakil Bupati As’ad Yahya Syafi’i, S.E., serta didampingi jajaran pimpinan daerah lainnya. Rakor ini juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Bondowoso, unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Kepala BPN Bondowoso, perwakilan PTPN I, pihak Perhutani, Plt. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), serta Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan.
Kehadiran berbagai unsur strategis ini menandai komitmen kuat dalam membangun sinergi, terutama dalam menyikapi dinamika yang sedang berkembang di daerah. Salah satu isu yang menjadi perhatian utama dalam pertemuan tersebut adalah penyelesaian persoalan perizinan di kawasan wisata Ijen, yang selama ini menjadi salah satu daya tarik andalan Kabupaten Bondowoso namun juga menghadapi tantangan administratif dan lingkungan.
Dalam sambutannya, Bupati Hamid menegaskan bahwa sinergitas antarinstansi bukan hanya slogan, melainkan kebutuhan mendesak dalam menjaga kelancaran pembangunan dan pelayanan publik. Ia menilai, tanpa situasi yang aman dan kondusif, program pembangunan yang sudah direncanakan tidak akan berjalan optimal.
“Situasi yang stabil adalah modal utama keberhasilan pembangunan. Melalui rapat koordinasi ini, saya berharap lahir kesepahaman untuk merumuskan kebijakan konkret, adil, dan berpihak pada keberlanjutan lingkungan serta kesejahteraan masyarakat,” ujar Bupati Hamid.
Rakor ini tidak hanya membahas isu perizinan pariwisata, tetapi juga menyentuh berbagai aspek strategis, mulai dari koordinasi pengamanan wilayah, penegakan hukum, pengelolaan sumber daya alam, hingga strategi menjaga harmoni antarwarga. Diskusi berlangsung interaktif, di mana setiap perwakilan instansi diberi ruang untuk menyampaikan pandangan, masukan, dan laporan kondisi terkini di lapangan.
Wakil Bupati As’ad Yahya Syafi’i dalam kesempatan tersebut juga menekankan pentingnya komunikasi efektif antar pihak terkait. Menurutnya, koordinasi yang lemah dapat membuka celah terjadinya konflik kepentingan atau bahkan gangguan keamanan yang merugikan masyarakat. “Kita semua memikul tanggung jawab bersama untuk memastikan Bondowoso tetap menjadi daerah yang aman, ramah investasi, dan memiliki masa depan cerah bagi generasi mendatang,” ucapnya.
Selain itu, perwakilan dari Forkopimda menegaskan bahwa dukungan keamanan akan terus dimaksimalkan, baik melalui patroli rutin, pengawasan di titik rawan, maupun penegakan hukum yang tegas. Pihak BPN, PTPN I, dan Perhutani pun menyatakan kesiapan mereka untuk mendukung kebijakan pemerintah daerah, khususnya terkait pemanfaatan dan pengelolaan lahan secara legal dan berkelanjutan.
Rakor ini menjadi momentum penting bagi Pemerintah Kabupaten Bondowoso untuk meneguhkan komitmen bersama seluruh pemangku kepentingan. Kesepahaman yang dibangun diharapkan dapat mengakselerasi penyelesaian persoalan, sekaligus menciptakan iklim daerah yang stabil, harmonis, dan mendukung kemajuan di berbagai sektor, mulai dari pariwisata, ekonomi, hingga pelayanan publik.
Pada penutupan rapat, Bupati Hamid kembali mengingatkan bahwa sinergitas harus diwujudkan dalam aksi nyata. “Rakor ini bukan akhir, tetapi awal dari langkah-langkah strategis yang harus kita jalankan bersama. Kita tidak boleh hanya bersepakat di meja rapat, tetapi juga harus konsisten melaksanakannya di lapangan,” tegasnya.
Dengan hasil yang diharapkan dari Rakor ini, masyarakat Bondowoso bisa menantikan kebijakan yang lebih terarah, adil, dan mengedepankan kepentingan bersama. Pemerintah daerah optimistis bahwa koordinasi yang solid akan menjadi pondasi kokoh dalam mewujudkan Bondowoso yang aman, sejahtera, dan berdaya saing tinggi di masa depan. [Arik Kurniawan]