Blitar, LENSANUSANTARA.CO.ID – Peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini terasa istimewa di Kabupaten Blitar. Selain digelar upacara kenegaraan, Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Blitar juga merayakan sepuluh tahun berdirinya dengan kegiatan penyerahan remisi umum dan remisi dasawarsa kepada anak binaan.
Acara yang berlangsung di aula LPKA itu dihadiri Bupati Blitar Rijanto, jajaran Forkopimda, perwakilan lembaga pemerintah, serta anggota DPRD Kabupaten Blitar. Dari unsur legislatif, tampak hadir Wakil Ketua Komisi I DPRD Blitar, Angga Adi Wangsa, yang menyampaikan pesan penting mengenai makna pembinaan di lembaga tersebut.
Menurut Angga, remisi bukan hanya sekadar pengurangan masa hukuman, melainkan tanda bahwa negara menghargai proses perubahan yang dilakukan warga binaan.
“Kita harus memandang remisi sebagai penghargaan atas usaha memperbaiki diri. Negara memberi ruang agar mereka bisa memulai kembali dengan lebih baik,” ujarnya.
Politisi muda itu menekankan, anak didik pemasyarakatan harus diperlakukan dengan pendekatan yang humanis. Ia menegaskan bahwa masa depan mereka belum berakhir meski sempat tersandung masalah hukum.
“Justru di LPKA inilah kesempatan untuk membentuk karakter, menanamkan kedisiplinan, dan menyiapkan keterampilan hidup. Itu tanggung jawab moral kita bersama,” tambahnya.
Momentum dasawarsa LPKA Blitar, kata Angga, menjadi bahan refleksi penting. Selama sepuluh tahun berdiri, lembaga ini telah berupaya memberikan pendidikan dan pembinaan. Ke depan, ia berharap program yang ada tidak berhenti sebatas seremoni, tetapi dijalankan dengan konsisten.
“Pembinaan tidak bisa dilakukan secara instan. Harus berkesinambungan melalui pendidikan, pelatihan, dan bimbingan moral setiap hari,” tegasnya.
Ia juga mengapresiasi kinerja seluruh jajaran LPKA serta dukungan pemerintah daerah. Angga menilai sinergi antar pihak merupakan kunci keberhasilan.
“Kalau semua bergerak bersama pemerintah, legislatif, hingga petugas lapas hasilnya akan jauh lebih nyata. Bukan hanya pengurangan masa pidana, melainkan bekal kehidupan yang benar-benar mereka butuhkan,” katanya.
Perayaan satu dekade LPKA Blitar akhirnya bukan hanya menjadi selebrasi, tetapi juga ajang mengingatkan semua pihak tentang pentingnya konsistensi dalam membangun masa depan generasi muda yang sempat berhadapan dengan hukum.( arif)