Advertorial

Pimpin Peringatan HUT Kuansing ke – 26, Bupati Kuansing Sampaikan Apresiasi pada Tokoh Pendiri

855
×

Pimpin Peringatan HUT Kuansing ke – 26, Bupati Kuansing Sampaikan Apresiasi pada Tokoh Pendiri

Sebarkan artikel ini
Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-26 Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) Riau, tahun 2025

Kuansing, LENSANUSANTARA, CO.ID
Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-26 Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) Riau, tahun 2025 diperingati melalui suatu upacara, Minggu 12 Oktober 2025 bertempat di Lapangan Limuno Telukkuantan.

Upacara yang dipimpin langsung Bupati Dr. H. Suhardiman Amby, Ak, MM ini diikuti Wakil Bupati Muklisin, Ketua DPRD Juprizal SE, M.Si, Forkopimda, kepala dinas dan badan, para tokoh pendiri Kabupaten Kuansing, serta undangan lainnya. Wisata Kuantan Singingi

Example 300x600

Dalam kata sambutannya Bupati Suhardiman Amby menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada para tokoh pendiri Kabupaten Kuansing. Ia juga menyerukan segenap masyarakat Kuansing untuk senantiasa mengenang jasa para tokoh pendiri daerah ini.

” 26 tahun yang lalu, dengan perjuangan dan doa para pendiri daerah ini, mereka menghabiskan waktunya memperjuangkan daerah ini hingga berdiri tegak menjadi Kabupaten Kuansing yang kini sudah berusia 26 tahun. Sekarang Kuansing sudah dikenal di kancah nasional, bahkan internasional,” ujarnya.

Hari Ulang Tahun ke-26 tahun Kuansing yang saat ini diperingati dan dirayakan, kata Bupati Suhardiman, harus menjadi momen untuk merenung untuk membangun negeri yang beradat, bermarwah dan berdaya saing.

Sebagai generasi penerus, tentu saja masyarakat Kabupaten Kuansing bersyukur atas berbagai kemajuan yang telah dicapai. Baik di bidang infrastruktur, pendidikan, kesehatan, pertanian maupun ekonomi kerakyatan.

Namun, lanjut Suhardiman, perjalanan Kuansing masih menghadapi tantangan zaman, perubahan iklim digitalisasi dan ketimpangan sosial. Untuk itu, dalam menatap masa depan harus dengan semangat baru.

“Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung,” ujarnya.

Adat, kata bupati, bukanlah penghalang pembangunan dan ekonomi, tapi penuntun arah kemajuan. Maka setiap pembangunan di Kabupaten Kuansing haruslah berpijak pada nilai kearifan lokal agar tidak terserabut dari akar budaya. Agar tidak tercabut dari akar budaya, harus sejalan dengan pemerintahan, agama. Harus sejiwa dan senapas dengan pembangunan dan masyarakat harus menjadi pelaku utama kemajuan negeri.( Suhendi)