Kesehatan

Atasi Lonjakan Pasien, Bupati Jember Dukung Pembangunan Gedung Baru RSD dr. Soebandi

1247
×

Atasi Lonjakan Pasien, Bupati Jember Dukung Pembangunan Gedung Baru RSD dr. Soebandi

Sebarkan artikel ini
Bupati Jember Gus Fawait di Temui Usai Meninjau RSD dr Soebandi, Selasa (21/10/2025).(Foto: Badri/ Lensa Nusantara)

Jember, LENSANUSANTARA.CO.ID – Lonjakan pasien di Rumah Sakit Daerah (RSD) dr. Soebandi Jember pasca penerapan program Universal Health Coverage (UHC) membuat fasilitas layanan kesehatan ini mengalami kelebihan kapasitas. Akibatnya, sejumlah pasien terpaksa menunggu di Instalasi Gawat Darurat (IGD) karena belum tersedianya tempat tidur rawat inap.

Deni Irawan, Wakil Direktur Bidang Umum dan Keuangan RSD dr. Soebandi, mengakui kondisi tersebut terjadi karena tingginya animo masyarakat untuk berobat di rumah sakit pemerintah setelah program UHC diterapkan.

Example 300x600

“Sejak UHC diluncurkan, antusiasme warga Kabupaten Jember meningkat signifikan. Rumah sakit kami menjadi tujuan utama berobat masyarakat, bahkan pasien dari luar daerah juga berdatangan,” ujarnya.

Deni menambahkan, IGD sempat kewalahan karena jumlah pasien yang terus meningkat, sementara tenaga medis dan ketersediaan tempat tidur terbatas.

BACA JUGA :
22 Tahun Mengabdi Tanpa Gaji, Bupati Jember Peduli Guru Kitab Ambulu Akhirnya Terima Insentif

“Sebenarnya kapasitas tempat tidur selama ini mencukupi. Namun dengan lonjakan pasien akibat UHC, beberapa pasien harus menunggu di IGD sampai pasien rawat inap lainnya diperbolehkan pulang,” jelasnya.

Pasien membludak di IGD pelayanan kesehatan tetap berjalan dan terpantau oleh dokter, namun adanya tambahan baru pasien datang tetep kita layani tidak boleh RSD menolak pasien. Pasien yang di IGD sempat ada 30 pasien, kemudian menurun 17 hingga hari ini 12 pasien.

“RSD dr Soebandi keterbatasan lahan sampai hari ini sebenarnya ada konsep pembangunan rawat inap gedung 4 lantai belum selesai bila ini selain bisa menampung 40 tempat tidur,” ucapnya.

Harapan kami ada suport dari Pemkab Jember. Sehingga bisa mempermudah kami menyiapkan rawat inap tempat tidur dalam pelayanan masyarakat

BACA JUGA :
Bunga Desaku Kecamatan Ambulu, Bupati Jember Bahas Insentif Guru Ngaji

“Anggaran yang di butuhkan harus di persiapkan ada dua fisik yakin fisik dan alat medis sampai dengan beroperasi kurang lebih Rp 47 milyar,” tuturnya.

Sementara itu, Bupati Jember Fawait yang meninjau langsung kondisi RS Soebandi pada Selasa (21/10/2025), mengakui adanya lonjakan pasien yang datang bukan hanya dari Jember, tetapi juga dari beberapa kabupaten tetangga seperti Situbondo dan Bondowoso.

“Saya melihat sendiri betapa padatnya pasien di depan. Bahkan ada yang dari luar Jember. Artinya, RSD dr. Soebandi memang menjadi rujukan utama bagi tujuh kabupaten/kota sesuai SK Gubernur,” ungkap Bupati.

Karena itu, ia menegaskan bahwa pemerintah daerah akan mendukung penuh upaya pembangunan gedung baru agar pelayanan kepada masyarakat semakin optimal.

BACA JUGA :
PT KAI Luncurkan Kereta Api Baru Pandalungan Explor, Rute Relasi Gambir-Jember

“Tahun depan kami akan menambah fasilitas alat cuci darah dan mendorong pembangunan gedung baru. Tujuannya agar pelayanan di rumah sakit rujukan ini bisa lebih baik dan menjangkau masyarakat yang lebih luas,” tegasnya.

Fawait juga menyoroti pentingnya perencanaan anggaran yang matang agar pembangunan berjalan tanpa menimbulkan beban keuangan di masa depan.

“Kami sudah berdiskusi dengan Dinas Kesehatan dan pihak rumah sakit agar setiap program disusun dengan perencanaan realistis dan tidak menyisakan hutang bagi pemerintah berikutnya,” katanya.

Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah, diharapkan pembangunan gedung baru RSD dr. Soebandi bisa segera terealisasi dan menjadi solusi jangka panjang bagi pelayanan kesehatan masyarakat Jember dan sekitarnya.