Advertorial

Dukung Petani, Dispertangan Situbondo Gelar Pelatihan Pasca Panen Tembakau dari Anggaran DBHCHT

1711
×

Dukung Petani, Dispertangan Situbondo Gelar Pelatihan Pasca Panen Tembakau dari Anggaran DBHCHT

Sebarkan artikel ini
Pemerintah Kabupaten Situbondo terus menunjukkan komitmennya terhadap kesejahteraan petani tembakau.

Situbondo, LENSANUSANTARA.CO.ID – Pemerintah Kabupaten Situbondo terus menunjukkan komitmennya terhadap kesejahteraan petani tembakau. Lewat Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertangan), pemanfaatan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) kali ini diwujudkan dalam bentuk pelatihan pasca panen tembakau yang digelar di delapan titik wilayah Situbondo, mulai 29 September hingga 9 Oktober 2025.

Pelatihan ini diikuti puluhan petani tembakau dari berbagai kecamatan. Tujuannya sederhana tapi penting: membantu petani meningkatkan kualitas hasil panen, terutama dalam proses perajangan dan pengeringan daun tembakau supaya hasilnya lebih bagus dan punya nilai jual lebih tinggi.

Example 300x600

Dalam kegiatan ini, Dispertangan Situbondo bekerja sama dengan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan Malang. Sejumlah narasumber dari BBPP hadir bergantian di tiap lokasi, di antaranya Saeroji, S.P., M.Agr., Dr. Saptini Mukti Rahajeng, S.Si., M.Si., Ir. Tuban, M.Agr., dan Nunung Nurhadi, S.P., M.Agr.

Dr. Saptini Mukti Rahajeng menjelaskan pentingnya pengelolaan pasca panen dalam menjaga kualitas tembakau.

BACA JUGA :
Pangdam Brawijaya Pimpin Langsung Latihan Penembakan Senjata Berat di Situbondo

“Proses pengeringan dan perajangan yang tepat akan menentukan warna, aroma, dan kadar air daun tembakau. Dengan teknik yang benar, kualitasnya bisa meningkat dan harga jualnya pun lebih tinggi,” terang Dr. Saptini Mukti Rahajeng.

Selain teori, para peserta juga diajak praktik langsung dan berdiskusi bareng penyuluh lapangan. Mereka bahkan mendapat materi tambahan tentang pupuk bersubsidi dan standar mutu tembakau nasional.

Kepala Dispertangan Situbondo, Dadang Aries Bintoro, mengatakan bahwa pelatihan ini adalah bukti nyata keseriusan pemerintah dalam meningkatkan kemampuan petani tembakau.

“Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap para petani tembakau Situbondo mampu mengelola hasil panennya dengan teknik yang lebih efisien, higienis, dan bernilai ekonomi tinggi. Para petani tembakau harus benar-benar merasakan manfaat anggaran DBHCHT ini,” kata Dadang.

Ia menambahkan, pelatihan ini bukan kegiatan seremonial, tapi bagian dari strategi jangka panjang agar petani Situbondo makin siap menghadapi tantangan pasar, baik dalam negeri maupun luar negeri.

BACA JUGA :
Polres Situbondo Gerebek Lokasi Judi Sabung Ayam di Kotakan, Tiga Orang Tersangka Diamankan

“Kami ingin para petani tembakau lebih profesional dalam pengelola lahan pertaniannya. Para petani tembakau, tidak hanya sebagai penghasil, namun juga sebagai pengelola produk yang paham dengan standar mutu tembakau tersebut,” harapnya.

Senada dengan itu, Kepala Bidang Penyuluhan Dispertangan, Zaini, juga menegaskan bahwa kegiatan ini selaras dengan visi Bupati dan Wakil Bupati Situbondo yang ingin membangun sektor pertanian tembakau lebih maju dan mandiri.

“Keberadaan pasar tembakau yang akan di bangun Pemerintah Daerah Kabupaten Situbondo pada tahun 2026 mendatang akan menjadi pusat perdagangan hasil tembakau Situbondo, sekaligus memperluas akses penjualan dan memperpendek rantai distribusi,” kata Zaini.

Zaini menambahkan, pelatihan ini bukan sekadar acara tahunan. Ia menyebut, kegiatan seperti ini adalah bentuk investasi jangka panjang untuk membangun sumber daya manusia petani yang tangguh dan berdaya saing tinggi.

“Dengan dukungan anggaran DBHCHT, Pemkab Situbondo terus berkomitmen mengarahkan dana cukai hasil tembakau untuk program yang berdampak langsung pada ribuan petani tembakau,” jelasnya.

BACA JUGA :
Bupati Situbondo Serahkan SK PPPK Guru Formasi Tahun 2022 Sebanyak 334

“Semoga pelatihan ini bisa lebih meningkatkan profesional petani tembakau dalam pengelolaan lahan dan produksi tembakaunya,” pungkas Zaini.

Para petani yang ikut pelatihan juga mengaku senang karena banyak mendapat ilmu baru.

“Dalam pelatihan ini, saya bersama teman-teman lainnya banyak mendapat ilmu baru yang bisa langsung diterapkan di lapangan,” ujar Hasan Basri, petani asal Kecamatan Sumbermalang.

Hasan mengaku selama ini dirinya masih mengandalkan cara tradisional dalam mengolah daun tembakau. Setelah mengikuti pelatihan, ia dan rekan-rekannya kini paham pentingnya mengatur suhu, kelembapan, serta teknik perajangan agar hasilnya lebih baik.

“Pelatihan ini menambah pengalaman kami para petani tembakau agar lebih profesional dalam pengelola lahan hingga merajang tembakau dengan baik,” katanya.

Sebagai informasi, pelatihan pasca panen ini dilaksanakan di delapan kecamatan, antara lain Suboh, Mlandingan, Sumbermalang, Jatibanteng, Besuki, hingga Banyuglugur. Seluruh peserta merupakan perwakilan kelompok tani tembakau dari masing-masing daerah.