Uncategorized

Jarimin, Kepala SMAN 3 Bondowoso Terbitkan Buku Manajemen MGMP

9
×

Jarimin, Kepala SMAN 3 Bondowoso Terbitkan Buku Manajemen MGMP

Sebarkan artikel ini


Bondowoso, https://lensanusantara.co.id – Kepala SMAN 3 Bondowoso, Jarimin menyampaikan bahwa sementara ini ada kesan regulasi tentang guru dirasa memberatkan. Sementara pihak lain menyampaikan guru memang seharusnya begitu.

“Sertifikasi guru memang harus sepadan dengan beban profesi yang diemban guru”, ungkap pria yang juga menjadi plt Kepala SMAN 2 Bondowoso.

Example 300x600


Hal itu diungkapkan Jarimin saat peluncuran buku karyanya berjudul “Manajemen MGMP untuk Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan” hari Minggu, (27/9/2020).

Dalam sambutannya ia menyampaiakan bahwa buku ini dalam rangka membantu guru dalam mengatasi kesulitan utama yaitu melakukan publikasi ilmiah.


“Buku ini mengurai strategi pengelolaan MGMP untuk membantu guru-anggotanya dalam melakukan pengembangan diri”, ungkap Jarimin. Ia juga menambahkan bahwa kerjasama berbagai pihak, seperti dinas pendidikan, organisasi profesi, lembaga pendidikan, dan guru akan membuat segala kesulitan guru dalam melakukan PKB akan menjadi mudah.


Agar profesi guru tetap terpandang mulia, maka proses pembelajaran harus semakin berkualitas. Oleh karena itu peran MGMP adalah melakukan pengembangan profesi guru secara bersama-sama dalam lingkup mata pelajaran tertentu. “Saya sudah puluhan tahun menjadi guru, menjadi pengurus MGMP, menjadi narasumber dan juri KTI, menjadi tim penilai angka kredit. Maka buku ini tidak hanya berisi teori dan regulasi, namun juga strategi dan contoh praktisnya”, tegas Jarimin.


Ditanya tentang kesannya setelah buku pertamanya diterbitkan, Jarimin menyampaikan ia sangat senang dan berencana untuk menerbitkan karya-karya berikutnya. “Saat ini yang sedang saya tuliskan adalah manajemen sekolah di masa pandemi covid-19. Juga sedang saya susun kembali kumpulan best practice. Insya Allah dalam waktu dekat juga akan segera terbit”, pungkas Jarimin.


Menanggapi maraknya guru dan kepala sekolah di Bondowoso yang menerbitkan buku, Mohammad Hairul selaku Instruktur nasional literasi baca-tulis menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya. “Ketika siswa sudah kita giatkan dengan literasi reseptif melalui membaca, maka guru dan kepala sekolah sudah seharusnya satu level di atasnya yaitu literasi produktif dengan menulis”.


“Saya mengenal Pak Jarimin sebagai sosok kepala sekolah tipe penggerak dengan manajemen yang sangat tertib dan rapi. Saya berharap setelah ini beliau bisa menggerakkan kepala sekolah lain, guru, dan siswa di lingkungannya untuk juga seproduktif beliau menulis buku” ungkap Hairul yang juga merupakan guru SMPN 1 Bondowoso.

  • Reporter : Yadi/Rahman
  • Editor : Arik Kurniawan
  • Publikasi : Suhartono/Sugik

Tinggalkan Balasan