Lembata, LENSANUSANTARA.CO.ID – Yayasan Kroman Malaka (YKM) yang berkiprah di kabupaten dengan programnya Gerakan Genova School Nusantara (GSN) Lembata melakukan launching dengan cara berbeda dari kabupaten lain sasaran program. Di tengah nespata bencana gunung Ile Lewotolok, Kabupaten Lembata, Propinsi Nusa Tenggara Timur yang berdampak pada dua kecamatan yakni Ile Ape dan Ile Ape Timur, YKM-GSN Lembata dengan empatinya kepada para korban erupsi Gunung Ile Lewotolok melakukan launching dengan aksi sosial memberi 1.500 kotak nasi dan masker kepada korban di beberapa titik posko pengungsian, Selasa (1/12/2020).
“di luar dugaan kita, terjadi erupsi gunung (Ile Lewotolok) itu. Maka, apapun rencana launching kita harus berjalan dan dengan cara berbeda,dengan aksi nyata, tidak hanya untuk anak-anak program GSN, tetapi semua yang diunsikan di posko. Maka, dari Yayasan (YKM) kita mau berbagi untuk semua anak-anak Lembata, terutama di posko”, ujar ketua panitia launching, Gregorius Hogim Nimanuho.
Hal ini pun dibenarkan pendiri Yayasan Kroman Malaka, Adriana F. L. Seran bahwa launching YKM-GSN di kabupaten Lembata dengan aksi nyata.
“Maksud dan tujuan kita malam ini distribusikan sebanyak 1.500 makanan siap saji untuk anak-anak dan orang tua. Kita mau melihat secara langsung tenda pengungsi. Kita launching Yayasan Kroman Malaka dengan program Gerakan Genova School Nusantara di Lembata dengan aksi sosial”, imbuh Andriana Seran.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Lembata, melalui Sekretaris Daerah, Paskalis Tapobali yang ditemui media ini di posko utama bencana daerah, menyampaikan rasa terimakasih kepada Yayasan Kroman Malaka atas partisipasi uluran tangannya untuk membantu warga terdampak erupsi Gunung Ile Lewotolok.
“Bantuan-bantuan kaya begini ini kan kita harapkan. Kita harapkan partisipasi, kontribusi dari seluruh lapisan masyarakat atau kelompok organisasi, termasuk seperti yang YKM lakukan hari ini. Itu pemerintah menyampaikan terima kasih atas niat baik, kontribusi kemanusiaan ini”,, Ujar Paskalis Tapobali.
Paskalis Tapobali menambahkan di tengah konsentrasi pemerintah daerah (pemda) kabupaten Lembata terhadap pandemi Covid-19, terjadi pula bencana erupsi gunung Ile Lewotolok sehingga bantuan seperti yang diberikan oleh YKM tersebut sangat meringankan beban bagi pemda.
“memang sangat membantu karena di saat Pemda sedang konsentrasi habis-habisan dengan Covid, di satu sisi ada bencana. Nah, ada bantuan lagi seperti ini kan meringankan beban kita (pemda).
Menurut Paskalis bencana tersebut bukan hanya kerja dan tanggung jawab pemda Lembata tetapi kerja dan kontribusi bersama seluruh warga yang memiliki kepedulian.
Ketika disinggung mengenai kehadiran YKM dengan program Gerakan Genova School Nusantara di kabupaten Lembata, Paskalis Tapobali menyampaikan akan mendalami dan apabila sangat membantu peran pemerintah dalam pengembangan sumber daya manusia maka akan dipertahankan.
“sambil jalan kita lihat kalau memang sangat membantu dari aspek mengambil alih peran pemerintah di dalam pengembangan sumber daya manusia, itu kan bagus. Tapi, kita belum terlalu dalami programnya ini. Kalau ke depan memang itu sangat bagus maka justru dipertahankan”, tutup Paskalis Tapobali.
Salah satu orang tua anak GSN yakni Nikodemus, dari Kecamatan Ile Ape Timur, desa Todanara, mengakui terbantu urusan sekolah anaknya dengan kehadiran YKM di kabupaten Lembata.
“kami merasa terpanggil sesuai sosialisasi awal dan kami merasa terpanggil untuk mendaftar anak kami. Setelah kami menjadi anggota, ternyata baik karena anak saya sudah mendapat haknya sesuai yang disosialisasikan seperti seragam nasional, alat tulis dan SPP nya bulan Desember ini”, ujar Nikodemus.
Sebelumnya, sumbangan nasi kotak oleh YKM didistribusikan ke Posko Utama, Posko SMPN 1 Nubatukan, Posko Kantor Camat Nubatukan, dan masih banyak lainnya.(Kornelis)