Halmahera, LENSANUSANTARA.CO.ID – Sikap kepala Desa Nyonyifi Kec. Bacan Timur Kab. Halmahera Selatan yang menjual Potensi sumber daya alam berupa pasir laut, dikeluhkan oleh masyarakat, pasalnya pasir laut yg seharusnya di optimalkan dan di manfaatkan untuk kepentingan masyarakat di jual oleh kepala Desa Tanpa kejelasan dan terindikasi meraih ke untungan diri sendiri.
Salah seorang tokoh masyarakat yang enggan di sebut namanya menuturkan.
“kalau usaha sedot pasir di lao kong dia pe usaha sandiri maka paser yang dia jual itu tong tara bisa cari tau, cuma dia musti urus Izin Galian C, dan kalu usaha sedot pasir di lao kong atas nama Desa,maka paser yg dia jual tong masyarakat harus tau, paling tarada dia harus sampaikan lewat rapat soal pemanfaatan potensi”. pungkasnya minggu 27/12/2020.
Keluhan masyarakat terkait penjualan pasir yang d lakukan oleh kepala Desa pun datang dari salah seorang masyarakat, Talib Hi Ali.
” Usaha Pasir tu kalu untuk dia pe peribadi tara apa2 tapi paling tarada dia kase tau pa tong soal harga la mungkin tong beli,soalnya saya mo ba cetak tela,deng kalu itu Desa punya dia kase tau supaya tong tau lagi. Ini so Jual kong kapal tongkang so angka mangkali beberapa Ret, baru dia jual di kades kaireu lagi donk ba angka so berapa kali ” ungkapnya.
Secara terpisah kepala Desa Kaireu M Abubakar malayu saat d confirmasi VIA Mesenger membenarkan adanya penjualan pasir yang di lakukan oleh kepala Desa Nyonyifi,
” Ia saya ada beli pasir 10 Ret, harga pasir persatu Ret Rp 250.000″
Berangkat Dari keluhan warga soal Status penjualan pasir awak media lensa nusantara mengonfirmasi Sekretaris BPD mohtar abubakar, sekertaris BPD yg biasa di sapa dengan sapaan (OTA) mengaku bahwa,soal status galian C ia tidak tau bahkan upaya rapat dengan BPD pun tidak ada.
” Saya tara tau itu statusnya bagimana soal paser tu deng saya so lala, so malas sebab segala hal yg dia buat tara pernah confirmasi atau libatkan tong, paling tarada dia sampaikan pa tong spaya tong tau.”
Tidak hanya sebatas itu Skretaris BPD itu pun menyoroti soal kesepakatan pembagian potensi yang seharusnya di salurkan kepada masyarakat namun sampai detik ini tidak ada penyaluran dan seakan-seakan kesepakatan itu tidak ada.
” itu kaya masalah kemarin, soal galian C batu tuu, dia so bking maslah,kong so rapat dan so bicarakan soal potensi dia tara kase sampe ini,ini kan masalah melahirkan masalah tarada “
Kepala Desa Nyonyifi Guntur Idris Saat di mintai keterangan soal penjualan potensi Desa, mengatakan
” saya mo jual ka, apa ka, saya ini kong,saya pancuri pa ngana pe dalam rumah, Aset desa ka apa kaa silahkan ngana bage , kira saya mo tako ” Tuturnya
Tak cukup di situ kepala desa pun saat di mintai keterangan soal upaya Rapat, dengan tegas mengatakan
” Rapat wa mayo,(istilah acu) silahkan ngana apa pa saya “
Tuturnya dengan bahasa dn sikap yang tidak terlalu etiss.(Sayn)








