Sumba Barat Daya, LENSANUSANTARA.CO.ID – Dalam acara adat istiadat Kodi dikenal dengan istilah festipal Pasola yakni permainan ketangkasan dalam medan laga dengan berlawanan arah antara Kuda belah pihak yang bertanding dengan Kuda dalam bentuk bujur sangkar berlawanan arah acara permainan posola ini adalah acara bagaimana melatih diri dalam konsentrasi ,melatih diri dalam menahan hawa nafsu ,melatih diri dalam menhadapi segala permasalahan dimasyarakat sehingga menjadi power of The power yang Gentelmen .
Oleh karena itu wakil Bupati Marthen Christian Taka.S.IP pernah memberikan janji dan stigmen ketika nonton pasola ditahun 2020 lalu akan memberikan kuda pasola sebagai lambang menghormati Adat dan ini merupakan titik pundamental untuk mengembangkan kuda agar kuda tetap dipilihara dan dikembang biakkan sehingga sumba ini terkenal pemelihara kuda-kuda pasola dan kuda pacuan serta sumba ini terkenal kabupaten yang banyak parawisata adat nya baik dari segi bangunan-bangunan adat masih sakral dan tidak bisa dirubah-rubah oleh yang moderen.
Sehingga diawal tahun 2021 januari ini yang hampir diabang pintu pasola karena diperkirakan diawal bulan febuari ini ,Namun diacara ini wakil Bupati menyerahkan secara adat dengan sistem ” adat kodi yakni beting wiha(bahasa kodi)” dan melihat langsung kalang atin atau kalangga Manu ( dalam ilmu nujub melihat penomena hitungan ilmu falaq dalam acara pasola apakah ada kebaikkan dan keburukan dalam hati ayam atau tali usuk ayam ) sehingga ayam jantan yang dibawah oleh wakil bupati ada dua ekor ayam jantan pertama dipotong secara adat tanda menghormati adat kodi dan sumba dan ayam jantan kedua adalah melambangkan politik yang murni dan sehat , sehingga melambangkan lambang kehormatan dan lambang kegembiraan.
kemakmuran serta sejalan Tujuh jembatan emas dalam program pemerintah Daerah yang di ungkapkam dalam filosopis bapak Bupati dr kornelis Kodi Mete Terkait budaya adat yang ada Dikodi bapak wakil memberikan stigmen bahwa dengan adanya pasola ini yang sudah membudaya setiap tahun diawal Febuari sampai maret yang belum ada jadwal nya sambil melihat Ruqya adat sesuai perhitungan adat bapak wakil bupati memberikan pesan agar masyarakat menjaga jarak terkait Covid-19 sehingga masyarakat harus benar-benar menjaga kesehatan fisik ,
Bapak wakil menambahkan bahwa dengan adat pasola ini agar masyarakat kodi dan pada umumnya masyarakat waijewa agar menjaga kesakralan adat kalau bisa jangan pakai sandal ,celana panjang rokok-rokok yang moderen sehingga adat kodi bangedo pada umum menjaga sakral adat ini dengan benar-benar ,karena Kodi bangedo dikenal dalam adat bacaan Tahliyo Ratu pandita Adat Dollo pati bahwa memeliki syair adat Ana Ndimu waimananga padonna pati mone & Ra Mone sebagai orang pertama kali awal patokan adat kodi bangedo.
Dengan adanya penyerahan Kuda pasola ini oleh wakil bupati Marthen christian taka .S.ip kepada pemangku adat bapak Uru Awa yang mewakili tokoh adat kodi bangedo ,karena awal pasola ada dikodi bangedo sehingga bapak wakil Bupati sebagai orang Nomor Dua dikabupaten Sumba Barat Daya beliu juga menyingkapi soal politik di Sumba Barat Daya belum ada rencana kedepan akan tetapi saat ini saya turut membantu bapak Bupati dr Kornelis Kodi mete untuk tetap konsisten pada rupoksi saya yakni pada tujuh jembatan Emas adalah milik kita semua masyarakat sumba Barat Daya ungkap wakil Bupati (Gus Mone AlMughni)