Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Perhutani Kabupaten Bondowoso memang tiada hentinya untuk menyita perhatian, setelah keberhasilan pihak manajemen perhutani dalam mengawal pendapatan perusahaan yang ditetapkan oleh Direksi tahun 2022.
Kini, dibawah besutan Enny Handhayani sebagai wakil administratur Bondowoso selatan, kembali menyita perhatian publik usai memberikan layanan Wireles Fidelity (WiFi).
Pasalnya, hal itu dilakukan dalam 3 bulan menjelang berakhirnya masa kerja tahun 2022 oleh Tim Pengembangan Bisnis (Bangbis) KPH Bondowoso.
KPH Bondowoso selatan, mengundang investor yang bergerak di bidang jasa penyaluran WiFi pada Kamis, (6/10).
Diketahui, masyarakat di empat Desa sangat membutuhkan akses jaringan internet yang sebelumnya sulit didapat, mengingat letak geografis dari Desa Kalisat, Jampit, Sempol dan Kalianyar, Wilayah Kecamatan Ijen itu kesulitan untuk dijangkau sinyal.
Saat mempresentasikan progres kerjanya di Silva Perhutani, Juliadi yang mewakili perusahaannya itu mengatakan jika beberapa pemancar sudah siap beroperasi.
“Untuk sementara waktu, sudah ada 5 tiang dari bahan pipa sebesar ukuran tiang bendera dengan tinggi 20 meter untuk pemancar WiFi, sudah berdiri di kawasan hutan petak 84.A blok pedati wilayah RPH Blawan dan sudah siap beroperasi,” jelasnya.
Dihadapan Administratur dan Tim Bangbis Juliadi memaparkan, jika usaha penyaluran Wifi yang dikelola salah satunya untuk mengedukasi masyarakat agar tidak tertinggal dari kemajuan teknologi dan informasi, sekalipun itu jauh pusat Kota dan Kabupaten.
“Melalui perusahaan yang kami kelola dan bergerak di bidang penyaluran sinyal internet ini, kami ingin berkontribusi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu, kami sanggup untuk memberikan kontribusi pada Perhutani sebesar 222.000 setiap bulan termasuk pajak untuk negara,” tambahnya.
Administratur Perhutani Bondowoso Andi Adrian Hidayat, didampingi oleh Enny Handhayani memberikan atensi penuh dan menyambut baik atas Memorandum of Understanding (MoU) antara Perhutani Bondowoso dan Investor, tentu sebagai legalitas sah usaha jasa lingkungan yang dilakukan dalam kawasan hutan.
“Usaha semacam ini sepertinya baru pertama kali terjadi di Perhutani Bondowoso, saya belum mendengar di KPH lain,”katanya.
Andi berpesan agar investor tetap memperhatikan dampak lingkungan dan sosial terkait usaha penyaluran WiFi, dan ia berharap tetap terjalin komunikasi dan koordinasi yang baik sehingga keberadaan WiFi dapat diterima dan tidak menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat.
Terkait penawaran nilai kontribusi oleh awak media, Andi berujar bahwa pihaknya masih akan melakukan pengkajian lebih mendalam.
“Yang jelas kami akan mendukung penuh usaha ini, karena sangat baik untuk masyarakat dan menjanjikan pendapatan pada Perhutani,”tutupnya. (Jasuli/Mistari)
Editor : Udien