Berita

SMPN 3 Satu Atap Cermee Bondowoso Adakan IHT Rancang Strategi Penguatan Literasi Numerasi

×

SMPN 3 Satu Atap Cermee Bondowoso Adakan IHT Rancang Strategi Penguatan Literasi Numerasi

Sebarkan artikel ini
Kepala SMPN 3 Satu Atap Cermee
Belasan guru dan tenaga kependidikan mengikuti In House Training.

Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Setiap sekolah mempunyai kekhasan tersendiri dalam mengemas budaya dan program sekolahnya. Hal itu sesuai dengan kebijakan yang diambil dan sasaran yang ditargetkan sebagai pencapaian sekolah.

SMPN 3 Satu Atap Cermee sedang menargetkan peningkatan kompetensi literasi numerasi bagi GTK dan siswa. Pada Jumat (22/9/2023) belasan guru dan tenaga kependidikan mulai mengikuti IHT (In House Training).

Example 300x600

Melalui pelatihan internal tersebut, mereka bersama merancang strategi untuk menguatkan literasi numerasi melalui pembelajaran. Trainer yang dihadirkan untuk mendampingi pelatihan adalah Mohammad Hairul, S.Pd, M.Pd.

“Pak Hairul sejak lama dikenal luas sebagai pegiat literasi. Kapasitasnya sebagai instruktur nasional literasi baca-tulis, dan fasilitator nasional pembelajaran terintegrasi literasi numerasi,” ungkap Puspita Niwanggalih, S.Pd selaku ketua panitia.

“Empat hari ini kita coba gali dan rancang bersama strategi yang paling praktis untuk meningakatkan literasi numerasi siswa. Kita kawal bersama target ini,” ungkap Thoharuddin Mohammad, SPd, Kepala SMPN 3 Satu Atap Cermee.

Lebih lanjut Thohar mengajak semua GTK di lembaganya untuk memaknai profesi guru sebagai panggilan jiwa, sekolah sebagai lahan ibadah. Ia mengajak semua pihak komitmen dan penuh tanggung jawab.

Kegiatan yang diadakan di ruang pertemuan SMPN 3 Satu Atap Cermee tersebut diikuti semua guru dan tenaga kependidikan. Dimulai pada pukul 08.00 dan berakhir pukul 15.00 WIB.

“Kita rancang secara utuh target ini dalam beberapa bentuk. Pembiasaan literasi, pengembangan literasi, dan pembelajaran literasi. Baik yang berupa budaya, ruang kelas kaya literasi, sampai literasi sebagai strategi pembelajaran,” ungkap Hairul.

Juga menjadi bahan diskusi seru antara trainer pendamping dengan peserta tentang bagaimana menyusun asesmen atau penilaian yang berbasis literasi numerasi serta berorientasi ANBK.*

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.