Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Buku Mendayung Langkah adalah antologi cerpen dari 29 siswa kelas 8i MTsN 2 Bondowoso. Di dalamnya termuat 29 cerpen yang merupakan hasil karya dari pelatihan menulis kreatif pada Desember lalu.
“Alhamdulillah kami kembali bisa memujudkan mimpi besar bersama untuk menerbitkan karya siswa berupa kumpulan cerpen. Semoga karya dalam antologi ini bisa menginspirasi pembaca”, ungkap Hj. Siti Mutmainnah, S.Pd selaku Kepala MTsN 2 Bondowoso.
Apresiasi juga diberikan oleh Kasi Pendma Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bondowoso, Samson Hidayat, S.Ag, M.Pd.I. Menurutnya cerita dalam buku ini menarik dan inspiratif bagi para pembaca secara umum, utamanya para pelajar.
“Semoga siswa-siswi terus berkarya dan menjadikan kekayaan literasi di Madrasah semakin meluas. Utamanya dalam rangka terus mengasah bakat dan kemampuan siswa dalam menulis,” ungkap Samson.
Menurut Mohammad Hairul, M.Pd selaku Instruktur Nasional Literasi Baca-Tulis yang mendampingi proses kreatif siswa, MTsN 2 Bondowoso punya komitmen kuat untuk mengembangkan literasi produktif bagi siswa-siswinya.
“Setelah literasi reseptif melalui budaya membaca sudah berlangsung baik di di MTsN 2 Bondowoso, maka upaya lanjutannya adalah apresiasi literasi produktif melalui pelatihan menulis dan pendampingan penerbitan buku karya siswa,” ungkap Hairul.
Lebih lanjut Hairul juga menyampaikan bahwa sangat mendukung program pelatihan menulis kreatif di kalangan pelajar. Bentuk antologi bisa menjadi pilihan utama karena karya pertama biasanya akan membuat siswa candu untuk melahirkan karya-karya berikutnya.
Adapun beberapa judul cerpen yang terdapat dalam buku Mendayung Langkah diantaranya: Jejak-Jejak Burung, Mission: Stay Halal, Pesan Terakhir, Seputih Embun, Senja di Tepi Danau, Teror Ilmu Hitam, serta Aku, Kamu, dan Senja.
Buku Mendayung Langkah karya siswa MTsN 2 Bondowoso diterbitkan oleh Dandelion Publisher, Bogor Jawa Barat. Buku setebal 255 halaman tersebut disertai pengantar kepala Madrasah, Sambutah Kasi Pendma Kemenag Bondowoso, serta Epilog oleh Instruktur Nasional Literasi Baca-Tulis.(*)