Berita

Mahasiswa KKN IAI At-Taqwa Bondowoso Adakan “Cek Sepaken” Guna Wujudkan Moderasi Agama Berbasis Keluarga Maslahah

×

Mahasiswa KKN IAI At-Taqwa Bondowoso Adakan “Cek Sepaken” Guna Wujudkan Moderasi Agama Berbasis Keluarga Maslahah

Sebarkan artikel ini
Dosen Pembimbing Lapangan Mahasiswa KKN Posko 7 IAI At-Taqwa Bondowoso
Program Cek Sepaken oleh Mahasiswa KKN IAI At-Taqwa Bondowoso Posko 7 di Desa Jambewungu, Wringin, Bondowoso.

Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Pada Rabu (21/02/2024) mahasiawa KKN 2024 IAI At-Taqwa Bondowoso Posko 7 mengadakan Sosialisasi Pengasuhan dan Pendidikan Anak serta Peningkatan Kesadaran Pendidikan.

Acara digelar di rumah seorang warga penerima PKH di Dusun Purnama, Desa Jambewungu, Kecamatan Wringin, Kabupaten Bondowoso. Tema yang diangkat adalah Cerdas Mendidik dan Sadar Pendidikan, disingkat Cek Sepaken.

Example 300x600

Materi yang disampaikan meliputi pengasuhan dan pendidikan anak yang disampaikan Sunardiyanto, selaku Pendamping Sosial PKH Kecamatan Wringin. Materi lainnya adalah peningkatan kesadaran pendidikan oleh Mahasiswa KKN Posko 7 IAI At-Taqwa Bondowoso

Menurut Zainuddin S.Pd, MM, selaku dosen pembimbing lapangan, program Cek Sepaken diadakan oleh mahasiswa bimbingannya guna menjawab kekhawatiran masyarakat dalam hal mendidik anak, menghindari pernikahan dini, pergaulan bebas dan Napza.

“Program Cek Sepaken sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan gambaran dan informasi seputar pendidikan tinggi. Sehingga masyarakat memiliki kesadaran untuk mengantarkan anak-anaknya ke bangku kuliah,” ungkap Zainuddin.

Program Cek Sepaken menargetkan agar para orang tua dapat menerapkan pola asuh anak sesuai ajaran Islam. Selain itu untuk memberikan penyadaran pentingnya pendidikan tidak hanya wajid belajar 12 tahun namun sampai kuliah.

Sunardiyanto, selaku Pendamping Sosial PKH Kecamatan Wringin menyampaikan bahwa program Cek Sepaken ini akan ia kawal agar terlaksana di setiap dusun. Tidak hanya sosialisasinya namun juga implementasinya.

“Ada istilah yang mengatakan bahwa kondisi anak harus lebih baik dari orang tua. Jadi saya harap para orang tua punya niatan dan kesungguhan untuk berupaya mengantarkan putra-putrinya minimal menjadi sarjana,” ungkap Sunardiyanto. (*)

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.