Lensanusantara.net BONDOWOSO – MusrenbangDes atau Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa adalah forum perencanaan (program) yang dilaksanakan oleh lembaga publik dalam hal ini yaitu pemerintah desa, bekerja sama dengan warga masyarakat dan para pemangku kepen tingan lainnya.Bagaimana nantinya bisa mengangkat perekonomian masyarakat maka kita fokus pada pemberdayaan.
Hal itu disampaikan Kepala Desa Glingseran , Wringin, ,saat mengelar MusrembagDes,,Selasa 28/01/2020 di Kantor Desa Glingseran Bondowoso,Jawa Timur.
Menurut Sulaedi pelaksanaan Musrenbangdes diselenggarakan untuk Kegiatan Pembangunan Tahun 2020 dan Perencanaan Kegiatan Tahun 2021 yang dihadiri berbagai elemen dan unsur masyarakat baik dari Rt, Rw, Dusun, Lembaga Desa, Tokoh Masyarakat serta unsur lain yang terkait diDesa, serta disaksikan pula perwakilan dari Kecamatan dan Pendamping Desa.
Musrenbangdes ini adalah kelanjutan dari kegiatan Musrenbang di tingkat Dusun yang telah dilaksanakan sebelumnya oleh Pemerintah Desa, BPD dan LPM .
Dalam kesempatan MusrenbangDes kali ini Kepala.Desa sekaligus melaksanakan sosialisasi Rencana Pembangunan Desa tentang Desa Glingseran Tahun Anggaran 2021, sekaligus memaparkan hasil-hasil pembangunan yang telah dilaksanakan sepanjang tahun 2020 yang menjadi amanat Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDes) serta menjelaskan besaran pendapatan yang diterima dari berbagai sumber keuangan yang masuk melalui rekening Kas Desa sebagai wujud transparansi pengelolaan keuangan Desa.
“Penetapan Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan yang rencanannya akan dibiayai oleh APBDES Tahun 2021 yang menjadi dasar RKPDes serta Perencanaan Usulan Tahun 2021 .Ini adalah merupakan rekapitulasi hasil usulan masyarakat dalam Pelaksanaan Musyawarah Dusun yang telah dipilah-pilah sesuai dengan kewenangan, baik yang masuk menjadi Kewenangan Desa dan akan dibiayai dari APBDes (ADD/DD/Banprop/Bantuan Kabupaten) maupun yang akan dibawa kedalam Musrenbang Kecamatan karena usulan dimaksud masuk dalam Kewenangan Pemerintah diatasnya,”jelasnya.
Sulaedi menjelaskan bahwa prioritas pengunaan DD/ADD untuk pemberdayaan masyarakat.
“Untuk Infrastruktur bisa dikatakan sudah selesai semua, jadi kita prioritaskan pada pemberdayaan masyarakat,”imbuhnya.
Dikatakan pemberdayaan masyarakat desa tersebut akan dikemas dalam bentuk pelatihan.
“Bentuknya pelatihan, contoh pelatihan Las,pertukangan, perbengkelan,sablon yang nantinya kita akan bekali peserta dengan alat, sehingga manfaatnya dapat langsung dirasakan masyarakat, mereka sudah trampil dan punya alat maka nantinya bisa membuka usaha sendiri yang akan meningkatkan perekonomian masyarakat sekali gus mengurangi penganguran,”pungkasnya.
Reporter : Yadi
Editor : Mareta
Publikasi : Husairi