OKU RAYA – menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Oku Raya berbagai elemen masyarakat sudah mulai membicarakan siapa sosok yang tepat dan layak memimpin kedepan, dinamika ini terus bermunculan seiring krisis kepercayaan, kekecewaan dan krisis kader figure yang bisa di andalkan sesuai harapan masyarakat.
Akibat sikap apatis dan kekecewaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah yang tidak memuaskan akan berdampak negatif terhadap calon yang akan maju di pilkada nanti.
Membangun kepercayaan(trust building) bukanlah hal yang mudah dan cepat, karena masyarakat tidak mudah lagi percaya apalagi memberikan dukungan.
Saat ini ada beberapa tokoh figure yang dimunculkan oleh satu dua orang simpatisan nya dan juga setting buzzer yang sengaja menyodorkan (promosi) tuan mereka untuk menguji dan melihat sejauh mana tingkat respon publik.
Bahkan ada beberapa figur yang Bermunculan dengan wajah baru Padahal mereka adalah pemain lama, sehingga publik sudah dapat menilai dan mengetahui tingkat bibit dan bobot mereka, selama mereka berada dalam sistem tidak mampu memberikan gagasan yang berlian serta program pro rakyat.
Sehingga tokoh-tokoh ini dinilai hanya kreatif dalam membangun counter opinian (pecitraan) dengan mengandalkan kegiatan bagi-bagi sembako dan blusukan agar seolah-olah mereka sangat peduli sosial.
Semenjak dua bulan terakhir sebagian masyarakat di Oku Raya sudah membicarakan siapa Calon Bupati mereka ke depannya, yang layak dan benar-benar mampu mewujudkan kabupaten yang lebih maju dan sejahtera.
Bukan hanya sekedar jargon “Jelas” tapi benar-benar mampu menciptakan program -program konkret, mampu menjawab semua persoalan di Kabupaten masing masing, baik dalam hal pemerataan pembangunan infrastruktur, pemberdayaan ekonomi masyarakat, kesenjangan sosial, mampu meningkat kan indeks pendidikan dan mampu menciptakan lapangan kerja seluas-luas nya.
Kita akui atau tidak” di Kabupaten OKU RAYA ini telah mengalami krisis kader kepemimpinan, masyarakat sulit menemukan sosok figure yang di ingin kan rakyat, sosok pemimpin yang benar-benar memiliki karakter leadership yang kuat dan merakyat.
Kondisi ini tentu masyarakat mencari sosok figure baru yang berkarakter, bersih dan punya gagasan yang besar yang mampu memimpin masyarakat tanpa mengedepankan kepentingan kelompok, tanpa pandang bulu, diskriminasi dan status sosial masyarakat.
Keinginan perubahan tentu menjadi dasar wacana masyarakat di wilayah masing masing, ingin memunculkan sosok figure baru yang berasal dari beberapa kecamatan.
Harapan masyarakat tentu sangat logis dan realistis sebagai dorongan dan spirit optimisme adanya perubahan yang signifikan dan berkeadilan yang selama ini belum dirasakan oleh sebagian masyarakat, bahkan masyarakat wilayah plosok.,(Alhafiz)