Tanjung Jabung Timur, Lensa Nusantara – Setiap perhelatan Pemilihan Kepala Daerah(Pilkada) Issu “Politik uang” atau membeli suara masyarakat kian santer ditengah masyarakat. Padahal “Politik Uang” merupakan bagian dari cara kotor yang merusak tatanan demokrasi.
Direktur Media Center RAMAH, Dedi Saputra mengungkapkan, Masyarakat Tanjab Timur terutama Generasi muda dan para mahasiswa wajib ikut andil dalam memberikan pendidikan politik ditengah masyarakat. Anak muda sejak dini harus menolak dan wajib mengkampnyekan Tolak ” Politik Uang” pada saat Pilkada berlangsung.
” Saya mengajak Segenap generasi muda dan para mahasiswa Tanjab Timur untuk turut andil dalam memberikan Pendidikan politik ditengah masyarakat, generasi milenial harus menjadi garda terdepan dalam mengkampanyekan “Tolak Politik uang”, karna itu merusak tatanan demokrasi”. Ujarnya kepada Awak media diposko media Center Ramah, Sabtu( 10/10/2020).
Dedi juga menegaskan, Tongkat estapet kepemimpinan masa depan kabupaten Tanjabtim ada ditangan generasi muda, makanya sejak dini mereka harus menyadari bahwa politik Uang adalah bagian dari niat jahat yang harus dimusnahkan.
” Saya berharap Seluruh Generasi muda Tanjabtim menyadari bahwa, dipundak Generasi mudalah kabupaten ini dititipkan, jika generasi muda hari ini tidak berperan aktif dalam memerangi politik uang, maka masa depan Tanjabtim sudah bisa kita pastikan tidak akan maju dengan pesat”. Jelasnya.
Dedi kembali menambahkan, bahwa Pasangan Abdul Rasid dan H. Mustakim telah berkomitmen bahwa mereka tidak akan membeli suara masyarakat, karna kita ingin memulai berpolitik dengan niat baik tanpa “Money Politik”.
” Alhamdulillah pasangan Abdul Rasid dan H. Mustakim sangat menghargai Harga diri masyarakat dengan tidak menilai bahwa masyarakat Tanjab Timur bisa dibeli suaranya dalam ajang Pilkada ini”. Tutupnya.
( BAMBANG HERMANTO ).