Bogor, LensaNusantara.co.id – Fenomena La Nina yang saat ini berada d Samudra Hindia akan memasuki Samudera Pasifik, selain Indonesia Tengah, Indonesia Timur fenomena itu juga akan memasuki wilayah Jawa Barat.
Khusus untuk Bogor baik kabupaten maupun kota, Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Citeko menetapkan status waspada baik 3 hingga 7 hari kedepan.
“Bogor masuk ke dalam status waspada karena fenomena La Nina akan menambah curah hujan 20 hingga 40 persen terutama ketika sore dan malam hari, khusus untuk daerah masyarakat di daerah pegunungan dan daerah aliran sungai kami himbau untuk waspada,” kata Kepala Stasiun BMKG Bogor Mutholib kepada wartawan, Selasa, (20/10).
Mengantisipasi akan potensi bencana alam, Bupati Bogor Ade Yasin pun meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melakukan mitigasi bencana hingga bisa mengurangi angka bencana alam.
“Saya sudah minta BPBD melakukan mitigasi bencana, misalnya untuk mencegah bencana alam tanah longsor ataupun banjir bandang kita harus melakukan penanaman vetiver ataupun tumbuhan lainnya,” pinta Ade kepada wartawan, Selasa, (20/10).
Wanita berusia 52 tahun ini menambahkan dalam melakukan mitigasi bencana, BPBD bisa melibatkan unsur TNI, Polisi, masyarakat khususnya Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB).
“Untuk melakukan pencegahan bencana alam seperti melakukan penanaman vetiver, tumbuhan lain hingga sosialisasi prnanggulangan bencana alam ke masyarakat, Pemkab Bogor siap memberikan hibah kepada para relawan seperti FPRB,” tambahnya.
Ade menuturkan untuk bibit vetiver maupun tumbuhan lainnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) siap memberikan support berapapun jumlah kebutuhan BPBD maupun PPRB.
“BNPB sudah siap memberikan bantuan vetiver atau tumbuhan lainnya berapapun jumlahnya, kita harus mereboisasi di lahan gundul atau rawan akan bencana alam hingga kita tidak menyesal di kemudian hari karena ada masyarakat Kabupaten Bogor yang menjadi korban bencana alam,” tutur Ade.
Diwawancarai terpisah, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bogor
Dede Armansyah menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan mitigasi bencana di beberapa titik rawan bencana alam.
“Beberapa waktu lalu BPBD dan rekan relawan sudah melakukan penanaman vetiver atau tumbuhan lainnya, selain itu Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU-PR) sudah melakukan pengerukan sedimen di beberapa titik sungai yang menjadi tempat langganan bencana alam banjir dan juga ada pembangunan kolam retensi,” jelas Dede.
Ia melanjutkan bahwa masyarakat terutama di daerah rawan bencana alam sudah diberikan pelatihan penangganan bencana alam, hingga dengan adanya pelatihan ini selain bisa mengurangi potensi kejadian bencana alam juga memperkecil resiko adanya korban luka maupun jiwa.
“Masyarakat di daerah rawan terutama di daerah tebing maupun dekat sungai harus sering mengecek lokasi wilayahnya hingga kalau ada resiko bencana alam mereka bisa menutup retakan tanah hingga mengungsi ke tempat yang lebih aman,” lanjutnya. (Moel)