BeritaFeatured

Viral!.. Oknum PNS Guru Agama Ajak Kencan di Hotel Sebagai Pelunasan Hutang

×

Viral!.. Oknum PNS Guru Agama Ajak Kencan di Hotel Sebagai Pelunasan Hutang

Sebarkan artikel ini

Cilacap, http://LENSANUSANTARA.CO.ID
Kamin(5/11/20), sekitar pukul 12.00 WIB, Imam Ghozali, seorang oknum PNS (guru agama SDN Kedawung), warga desa Kedawung, Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap, diketahui mengajak kencan dengan Bunga warga Desa Widarapayung, Kecamatan Binangun, Kabupaten Cilacap sebagai bentuk kompensasi pelunasan hutang.

Example 300x600

Langkah itu di tempuh, karena diduga selain hoby daun muda, dirinya menganggap Bunga, wanita murahan, terlebih merasa kesulitan tuk menagih hutang kepadanya.

Terkuaknya kasus itu berawal dari pengaduan Bunga kepada Mugiyanto selaku atasanya di LBH Kobasus, akibat merasa tertekan oleh sang guru yang memberikan opsi dengan mengajak berkencan tuk mencicil hutangnya.


Tak pelak jika opsi yang di tawarkan itu di anggap telah melecehkan dan menghina harga diri dan kehormatan anggotanya, sehingga dengan maksud mencegah perbuatan nista, sekaligus memberikan pencerahan kepadanya, jika langkahnya sangat hina dan sekaligus mencoreng kredibilitas dunia pendidikan, sehingga Mugiyanto mengantar bunga ke hotel Tresno, di jalan raya Cilacap–Jogja, ikut Desa Sumpiuh, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, tempat yang telah di tentukan oleh sang guru tuk berkencan.

Namun, tatkala bertemu dan di klarifikasi maksud dan tujuanya, justru sang guru mengelak berdalih jika tindakan yang di ambilnya itu merupakan keselakatan berdua, sehubungan bunga sampai detik itu belum juga bisa melunasi hutangnya.

“Masalah ini sebenarnya sangat simple, kalau gak mau kencan, silahkan uang sebesar rp.2.500.000.- di kembalikan, dan masalah ini saya anggap selesai “katanya seraya menambahkan, “namun kenapa justru kedatanganya sambil membawa teman, sehingga terkesan menjebak dan mempermalukan saya, makanya klo penyelesaianya seperti ini, sayapun akan melibatkan teman, “paparnya sambil ngeloyor pergi meninggalkan hotel itu.

Sementara ketika dikonfirmasi secara terpisah, dengan tegas Bunga menjelaskan kronologis kejadianya.

“Awalnya saya menggadaikan motor, yang kemudian akhirnya setelah di kalkulasi, saya di anggap berhutang kepadanya sebesar rp.2.500.000.-. Dan dalam hal ini, sayapun sudah pernah mengangsur sebesar rp.300.000.-.”. Ungkapnya.

“Namun seiring bergulirnya waktu, karena saya tak kunjung bisa melunasi hutang, sehingga dia menawarkan opsi dengan mengajak berkencan dengan perhitungan, sekali kencan di hargai @ rp.500.000.-, makanya dalam hal ini, saya harus melayaninya berkencan sebanyak 5 (lima) kali, dan hutang baru di anggap lunas, Tentunya penawaranya itu saya tolak, karena sangat melecehkan dan menghina harkat martabat dan harga diri saya sebagai seorang perempuan”. Tambahnya.

Mestinya, kata Bunga menjelaskan, “dia sadar dan berkaca, karena dulu, dia sempat membawaku jalan dan hendak mengajak berkencan, namun saya bisa mengelabuhinya, berdalih sedang datang bulan, sehingga niat busuknya bisa di hentikan, namun kenapa dia masih tetap mengajak saya berkencan, memangnya saya ini di anggap apa…..?!”. Jelasnya.

“Tolong, jangan samakan saya dengan wanita murahan, yang bisa dengan mudahnya menjual harga diri, hanya tuk mendapatkan sejumlah uang….?!”. Ujarnya.

Dan di akhir pernyataanya, secara tegas Bunga berharap, “ingat selain sudah tua, dirinya juga seorang guru agama, yang mestinya, baik dalam bersikap, berucap dan bertindak harus bisa menjadi suri toladan bagi seluruh elemen bangsa ini, “pungkasnya.

Menyikapi perilaku sang guru, banyak pihak, merasa pribatin, namun ironisnya, dia tetap tidak merasa bersalah, bahkan kemudian dirinya mengundang kedatangan pihak bunga, tuk berunding namun dengan melibatkan banyak pihak.

Beruntung setelah mengetahui duduk permasalahanya, mereka menyadari jika sang guru bersalah, dan secara tegas menyatakan, “klo mau nagih hutang, lakukan dengan cara yang baik, bukan mengajak kencan, masa guru berperilaku layaknya binatang, akan di bawa kemana nasib dan masa depan para tunas bangsa jika moralitas guru berperilaku seperti itu…?!Sungguh menjijikan dan sangat memalukan…?! (suliyo).

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.

Tinggalkan Balasan