Probolinggo, LENSANUSANTARA.CO.ID – Sebanyak 7 perahu nelayan yang berisi puluhan nelayan asal Desa Binor, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo melakukan aksi penolakan terhadap demonstrasi yang dilakukan oleh Koalisi aksi laut biru di sekitar laut PLTU Paiton, tepatnya di unit 7 dan 8.
Diketahui Aksi yang dilakukan puluhan orang yang mengatas namakan Koalisi aksi laut biru itu di lakukan guna menyampaikan pendapat bahwa tumpahan batu bara yang terjadi unit 7 dan 8 itu merusak ekosistem yang ada di laut sekitar. Dengan menaiki perahu sembari membawa spanduk bertuliskan ADILI SEKARANG Perusak Ekosistem Laut NKRI.
Aksi Demontrasi itu di tolak nelayan desa setempat, karena menurut para nelayan tidak ada kerusakan ekosistem laut seperti apa yang di sampaikan oleh para koalisi itu. Hal tersebut di akui Muhamad Yusup, Ketua Paguyuban Nelayan Desa Binor, Kecamatan Paiton.
Ia mengatakan bahwasanya aksi Koalisi laut biru itu berisi, mayoritas orang luar Desanya, sedangkan orang asli Desa Binor hanya ada sekitar dua orang saja.
“Pencemaran apa, wong di sana tidak ada pencemaran. Buktinya, ikan tidak ada yang mati, trumbu karang tidak ada yang rusak. Dan aksi itu hanya di lakukannoleh segelintir orang, gak tau punyabkepentingan apa.”ucapnya.
Sementara Koordinator Koalisi Aksi Laut Biru, Anton Sofwan, menyampaikan kalau sebelum melakukan aksi itu, pihaknya sudah mengirim surat ke pihak PLTU, yang dalam hal ini Unit 7 dan 8, tetapi surat yang di layangkan pihaknya tidak di respon dengan baik.
“Ada halauan yang di lakukan secara liar, saya tidak tahu mengatasnamakan siapa, yang jelas ada 7 perahu yang di pakai untuk menghalang kami, itu masuk di obvitnas. Jarak kita sudah 700 meter dari Objek Vital Nasional (Obvitnas), sudah masuk dalam standart pengamanan” terangnya.(Yusub).