Probolinggo, LENSANUSANTARA.CO.ID – Hari natal merupakan hari raya umat Kristiani, ditengah pandemi covid-19 ini membuat perayaan natal serasa berbeda. Mulai dari pernak pernik yang sederhana, lalu jumlah umat yang melaksanakan ibadat itu dibatasi. Seperti yang terlihat di gereja Santo Paulus, Kelurahan Sidomukti, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.
Hal tersebut diakui oleh Romo Alpounsus Zeno Kurniawan. Ia mengatakan jumlah umat yang berada di gereja Santa Paulus ini sangat dibatasi, yakni yang semula dapat menampung 400 orang umat, kini hanya dibatasi menjadi 125 orang umat saja yang dapat mengikuti ibadat ekaristi.
“Sisanya secara online, terutama yang lansia dan anak-anak yang rentan terhadap virus covid-19. Ini semata untuk mencegah penyebaran covid-19, kami sekuat tenaga melaksanakan protokol itu.
Tak hanya itu yang semula pada tahun-tahun sebelumnya pasca perayaan natal pihaknya biasanya mengadakan panggung gembira, merayakan suasana suka cita, melakukan ramah tamah, baik antar para umat dan tetangga sekitar gereja. Sedangkan untuk tahun ini hanya mengadakan ibadat saja. Namun ia mengaku perbedaan tersebut sama sekali tidak mengurangi rasa khidmatnya dalam memanjatkan doa.
“Kami setiap hari, 9 hari sebelum perayaan natal ini merayakan ekaristi khusus dengan wujud intesi khusus demi keselamatan Bangsa dan Negara. Terutama di Kabupaten Probolinggo ini agar covid itu segera mereda” jelasnya.
Dalam permohonan doanya ia juga meminta kepada tuhan agar mengabulkan segala upaya pemerintah yang saat ini berjuang memutus mata rantai covid-19.
“Harapan kami, kami menghimbau kepada siapapun juga patuhi protokol kesehatan dari pemerintah” tandasnya saat di temui di gereja.(Ark)








