BeritaDaerah

Anggaran BUMDes Desa Tanjung Barulak Diduga Fiktif

×

Anggaran BUMDes Desa Tanjung Barulak Diduga Fiktif

Sebarkan artikel ini

Kampar, LESANUSANTRA.CO.ID – Badan usaha milik desa (BUMDes) diperuntukkan agar dapat membantu warga masyakat dalam urusan perekonomian keluarga meningkatkan perekonomian desa, meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi ekonomi desa.

Example 300x600

Namun hal tersebut tidak demikian adanya BUMDes Desa Tanjung Barulak Kecamatan kampar kabupaten Kampar provinsi Riau pasalnya, uang Bumdes tersebut diduga fiktif oleh kades di duga dipakai untuk keperluan pribadi. hal ini dikatakan salah seorang warga tulis usia kepada awak media Minggu (18/7/2021).

“Sementara di tahun 2020 dana anggaran Bumdes masuk Kerekening pribadi kades mengatas namakan Adrian kepala Desa sebesar seratus sembilan puluh dua jutah rupiah, (192.000.000) .

“Anggaran dana Bumdes di kelola kades bikin kebun Seraiwangi di lahan sawit kades itu sendiri, sewa lahan pun di bayar sebanyak tiga juta lima ratus ribu rupiah.

“Pengelolaan pengerjaan yang memakai angaran Bumdes kades sendiri masa lahan sendiri pakai sewa juga dan ? surat pertarungang jawaban (SPJ) atau catatan dugaan tidak ada,”paparnya.

Selanjutnya, angaran yang masuk ke rekening pribadi kades itu sudah jelas kalau yang tidak tahunya contohnya inisial NP pernah meminjam uang Bumdes sebanyak dua puluh tiga juta rupiah untuk rumah layak huni di Desa tanjung Barulak semasa itu.

pengerjaan sudah selesai NP mengembalikan lagi uang tersebut kepada kades, sampai sekarang catatan uang dua puluh tiga juta tersebut diduga kenapa tidak ada di dalam catatan kas Bumdes ,”tambahnya.

Sewaktu media ini komfirmasi Adrian,s.p t kepala Desa Tanjung Barulak di kantor Desa, Adrian mengakuinya ke uang yang masuk Kerekening Adrian berkisar seratus sembilan puluh dua juta rupiah dari rekening sekretaris Desa (sekdes) ujarnya.

Pasalnya kata Kades lagi, sekdes tidak sanggup lagi memegang uang Bumdes dari hasil penjualan Pertamini yang di kelola dari Pertamini tersebut tulis kades.

Sembilan puluh dua jutah rupiah dari uang yang masuk ke rekening, di olah di dijadikan usaha kebun Seraiwangi, jangankan modalnya upah capek tidak dapat intinya gagal,” kata Kades.

“Lalu sembilan puluh juta rupiah dijadikan untuk pengelolaan tambat ikan lele kata Adrian lagi, sampai hari ini masih belum membuahkan hasil dari unik ikan lele tersebut, dalam waktu dekat kami akan membuat laporan SPJ tahunan tambahnya.

Anehnya lagi sepuluh juta rupiah dari seratus juta rupiah sisa dari pengelolaan tambat ikan lele Andrian kepala Desa Tanjung Barulak tidak menjelaskannya kepada awak media.(dsl)

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.

Tinggalkan Balasan