BeritaPendidikan

KS TK Nurul Hidayah Diduga Lecehkan TK Banyuanyar Sampang, Ketua Yayasan Angkat Bicara

×

KS TK Nurul Hidayah Diduga Lecehkan TK Banyuanyar Sampang, Ketua Yayasan Angkat Bicara

Sebarkan artikel ini

Sampang, LENSANUSANTARA.CO.ID – Kepala sekolah sebagai pemimpin lembaga pendidikan dituntut bertanggung jawab atas perkembangan siswa dan tenaga kependidikan lainnya, namun tidak demikian dengan RR Dewi Trisna, SP,  SPd, MPd kepala sekolah TK Nurul Hidayah Sampang Kabupaten Sampang ini, kinerja dan profesionalisme serta tanggung jawab selaku kepala sekolah perlu dipertanyakan lagi pasalnya yang bersangkutan terkesan melecehkan lembaga pendidikan lain. 

Example 300x600

Masalah berawal pada saat pengelola Pendidikan Banyuanyar sedang melakukan rapat evaluasi dikantor Yayasan Pendidikan Banyuanyar Sampang. Dalam rapat tersebut ketua Yayasan mendapatkan laporan dari  guru TK Banyuanyar bahwasannya disekolahnya sudah beberapa hari ini mendapatkan titipan siswa baru yang berasal dari TK Nurul Hidayah Kec. Sampang Kabupaten Sampang. 28/9/2021

Heru Susanto Ketua Yayasan Pendidikan Banyuanyar awalnya tidak keberatan menerima titipan/pindahan siswa dari sekolah manapun asalkan sesuai dengan aturan dan etika. Sayangnya siswa pindahan dari TK Nurul Hidayah Sampang ini sama sekali tidak dilengkapi Surat Keterangan Mutasi/Pindah dari sekolah sebelumnya sehingga membuat ketua yayasan menjadi tersinggung karena lembaganya merasa dilecehkan. 

Saat dikonformasi ketua Yayasan, Heru Susanto membenarkan kalau disekolahnya (TK Banyuanyar Sampang) ada siswa baru yang berasal dari TK Nurul Hidayah namun tanpa dilengkapi surat pengantar.

“Iya benar mas,  ada siswa baru yang berasal dari TK Nurul Hidayah atas nama SAKINAH KURNIA PUTRI yang bersangkutan sudah hampir seminggu disini. Namun sayangnya siswa tersebut sama sekali tidak dilengkapi Surat Keterangan Mutasi/Pindah dari sekolah sebelumnya. Kami selaku pengelola Yayasan Pendidikan Banyuanyar merasa dilecehkan oleh Kepala Sekolah TK Nurul Hidayah, seolah olah sekolah kami tidak punya aturan”, jelas Heru dengan nada kesal. 

“Sebenarnya kami sudah mengkonformasi langsung pada kepala sekolah Nurul Hidayah melalui pesan WatsApp terkait hal tersebut,  namun jawabannya sungguh diluar dugaan, malah justru menyalahkan kami karena tidak meminta surat keterangan pindah/mutasi ke wali muridnya. 

Sebenarnya pada hari senin 26/9/2021 pihaknya mendapat surat dari TK Nurul Hidayah dengan Nomor : 421.1/63/TKIT-NH/IX/2021 perihal Penyampaian Informasi dengan lampiran satu lembar Surat Keterangan Mutasi,  setalah kami baca dengan teliti ternyata Surat Keterangan Mutasi bukan atas nama SAKINAH PUTRI KURNIA Melainkan atas nama FARAH ZAKIYYA RAMADHANI yang pindah ke TKN Pembina.

Sadar ada kesalahan dalam surat,  langsung seketika itu juga ketua yayasan Banyuanyar langsung menelpon kepala sekolah TK Nurul Hidayah dengan maksud sekedar konfirmasi. Anehnya yang bersangkutan bukannya minta maaf malah justru berargumen seolah olah tidak ada kesalahan yang dilakukan dirinya. 

“Seharusnya kepala sekolah tersebut yang notabena Ketua IGTK PGRI Kabupaten Sampang itu paham tentang mekanisme dan aturan tentang mutasi siswa.  Bukan asal main titip dan mindah seenaknya sj. tapi masih banyak hal yang harus dilakukan salah satunya hal administrasi dengan membuat Surat Keterangan Mutasi/Pindah dan Surat keterangan penghapusan data siswa yang bersangkutan melalui aplikasi Dapodik (Data Pokok Pendidikan) dari sekolah asal.

“Tolong hormati dan hargai lembaga lain,  lembaga kami bukan tempah sampah, jika ada persoalan internal dengan siswanya itu bukan urusan kami,  tapi urusan mereka (TK Nurul Hidayah), tegas Heru dengan suara geram. 

Masih menurut Ketua Forum Kajian Publik (FKP) Heru Susanto,  menjadi kepala sekolah itu tidak cukup hanya mengandalkan sertifikat keahlian kepala sekolah dan berbagai piagam penghargaan lainnya yang sering dibangga banggakan,  namun perlu didukung oleh penguatan SDM yang bersangkutan, sehingga berbagai sertifikat dan piagam yang didapat sebagai syarat menjadi kepala sekolah tidak hanya sekedar formalitas saja,  tapi pengaplikasiannya yang penting. 

“Saya berharap Dinas Pendidikan Sampang memberikan perhatian khusus kepada kepala sekolah atau calo”. (Sam)

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.

Tinggalkan Balasan