Batubara, LENSANUSANTARA.CO.ID – Ilyas kadis pendidikan Batubara usai menghadiri pembukaan Festival Museum Sumatera Jumat 22 Oktober di Medan mengatakan momentum festival permuseuman ini akan dijadikan tonggak sejarah baru untuk kebangkitan potensi dunia permuseuman dikabupaten Batubara terutama hal yang menyangkut impact wisata yang belum tergali secara maksimal .
Latar belakang peninggalan sejarah situs rumah adat masyarakat Melayu pesisir seperti Istana Niat Lima Laras ,benda koleksi yang ada dimusium Batubara terletak dikawasan wisata Pantai Perupuk adalah paduan konsep integrasi yang telah kami rencanakan dua tahun belakangan ini sebagai terobosan dunia permusiuman di Sumatera Utara dalam menarik minat masyarakat agar mendapatkan dua hal dalam kunjungan keobyek wisata pantai sekaligus mengedukasi masyarakat sumut mengetahui rentang sejarah panjang , budaya dan kearifan lokal Bagi para pengunjung tutur Ilyas Pada Lensa.
Konsep museum terintegrasi yang ada di batubara merupakan terobosan penting untuk membangkitkan gairah kunjungan kemuseum dipantai perupuk yang memang selalu padat pengunjung terutama dihari libur terang Ilyas menunjukkan kebahagiannya yang telah sukses membangun terobosan museum terintegrasi di Sumut khususnya di kabupaten Batubara.
Dalam kegiatan festival museum Sumatera Utara yang dibuka oleh Rahmad Hadi kepala museum Sumatera Utara mewakili Kadisbudpar Sumut bertempat di gedung Serbaguna Arena PRSU jalan Gatot Subroto Medan berlangsung dua hari Jumat dan sabtu.
Beberapa perwakilan museum dari kabupaten kota antara lain ketua permuseuman Sumut ibu Sri ,kadis kebudayaan Medan Ok,Ulfi,kadis pariwisara Medan Agus Suriyono ketua dewan kesenian Sumut Baharuddin Saputra juga Ilyas Sitorus,kadis pendidikan dan kebudayaan Batubara.(Irwansyah Nasution)