Berita

Pengamat Kebijakan Publik Sarankan Kadisdikbud Bondowoso Lebih Baik Fokus Kerja, Irit Bicaranya

×

Pengamat Kebijakan Publik Sarankan Kadisdikbud Bondowoso Lebih Baik Fokus Kerja, Irit Bicaranya

Sebarkan artikel ini

Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID
Pengamat kebijakan publik Kabupaten Bondowoso, menyarankan kepala dinas pendidikan dan kebudayaan Sugiyono, sebaiknya fokus bekerja membenahi Dinas yang ditempati. Dan irit bicara di media.

Example 300x600

Hal itu diungkapkan Rudi Imam setelah membaca beberapa media, dimana Kadisdikbud Sugiyono menyikapi soal mutasi guru di lingkup Disdikbud Bondowoso.

Mantan Dewan Riset Daerah (DRD) ini mengatakan, Kadisdikbud seharusnya menguatkan dan mendukung apa yang menjadi langkah Bupati. Atau
paling tidak diam.

Kendati dalam kebijakan Bupati Salwa soal mutasi sejumlah guru di lingkup Dinas Pendidikan memunculkan polemik, setidaknya Kadisdikbud memberikan solusi secara face to face kepada Bupati, dan tak perlu menyikapinya di media.

“Jika ikut-ikutan berkomentar di media, dampaknya malah menambah gaduh suasana” tutur Rudi.

Terlepas, kata dia, kebijakan Bupati yang memutasi guru dinilai kontroversi, namun seorang ASN atau kepala OPD tak perlu ikut dalam ranah kritik kepada pimpinan daerah.

Hal itu, lanjut dia, untuk meminimalisir kegaduhan dalam internal eksekutif.

“Semua punya hak mengkritisi, apakah kepala OPD tidak boleh kritis, tentu boleh. Namun harus tahu situasi dan kondisi, dan ada etika dalam tatanan ASN kepada atasan,” ucap dia.

Menurut Rudi, jika Bupati dipandang salah dalam kebijakan mutasi, khususnya di lingkup Dinas pendidikan, hendaknya kepala Dinas memberikan solusi, baik lewat surat atau lisan.

Ketua Yayasan keluarga besar Kironggo ini menyebut, kebijakan Bupati Salwa soal mutasi ASN sudah menjadi konsumsi publik yang menimbulkan pro kontra.

Namun, Rudi menilai hal itu wajar, karena setiap kebijakan apapun yang dilakukan oleh kepala daerah sampai ke presiden pasti menimbulkan polemik.

“Oleh karenanya, bagaimana internal Pemda atau OPD tidak terpancing dengan suasana kontroversi itu, kalau terpancing maka akan menambah riuh suasana” imbuh dia.

Rudi juga memahami, jika kepala Disdikbud agak tidak nyaman soal mutasi sejumlah guru yang tidak pada tempatnya, namun hal itu tak perlu diungkapkan di media oleh Kadisdikbud.

“Di media yang satunya bilang begini, di media lain berubah, jadi irit saja bicara di media, apalagi terkait Kebijakan Bupati,” harap dia.

Saat ini, Rudi melihat masyarakat menunggu terobosan dan kerja keras kepala OPD hasil open bidding. Baik pembenahan di Dinas masing-masing, serta peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

“Harusnya OPD selangkah, sekata dengan pimpinan daerah, untuk meraih visi-misinya eksekutif, oleh karenanya bekerjalah sesuai visi-misi Bupati dan kurangi berstatemen di media,” ujar dia.

Rudi juga mengingatkan Kadisdikbud Sugiyono, sejak awal dia duduk sebagai Kadisdikbud sudah menimbulkan kegaduhan terkait dangdutan ‘kandas’.

“Itu perlu di ingat dan hendaknya menjadi atensi bahwa awal menjabat Kadisdikbud terjerat kasus ‘kandas’. Oleh karena itu disamping sebagai intropeksi diri, juga harus hati-hati. Fokus saja di sektor pendidikan, bagaimana pendidikan di Bondowosob lebih berkualitas dan lebih baik dari sebelum,” pungkasnya.

Reporter: Ubay

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.
error: Content is protected !!